Ace Hardware

MAPI Siap Kembalikan Ace Hardware dan Dongkrak Bisnis Ritel

MAPI Siap Kembalikan Ace Hardware dan Dongkrak Bisnis Ritel
MAPI Siap Kembalikan Ace Hardware dan Dongkrak Bisnis Ritel

JAKARTA - PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) akan menghadirkan kembali brand Ace Hardware ke Indonesia, menandai langkah strategis untuk memperkuat portofolio bisnis grup.

Langkah ini dianggap membuka peluang penguatan kinerja perseroan di sektor ritel. VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda menegaskan, “Benar beritanya, tapi masih tahun depan kok.”

Brand Ace Hardware sebelumnya dijalankan oleh PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) sejak 1996 hingga akhir 2024. ACES kemudian mengganti merek dengan AZKO sejak 1 Januari 2025 sebagai pengganti Ace Hardware.

Kehadiran kembali Ace Hardware melalui MAPI diproyeksikan menargetkan segmen perbaikan rumah yang memiliki permintaan tangguh, sekaligus membuka peluang penjualan silang di seluruh ekosistem ritelnya.

Perjanjian antara MAPI dan Ace Hardware Corp menunjukkan keseriusan perseroan untuk menghadirkan pengalaman berbelanja perbaikan rumah yang lebih luas.

Dengan strategi ini, MAPI berharap mampu memanfaatkan kekuatan merek internasional sekaligus mempertahankan loyalitas pelanggan yang sudah terbentuk sebelumnya. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang MAPI untuk memperluas pangsa pasar di segmen yang potensial.

Strategi Akuisisi dan Kinerja Positif

Sebelum memutuskan membawa kembali Ace Hardware, MAPI telah aktif melakukan akuisisi strategis untuk memperkuat portofolio bisnisnya. Pada April 2025, perseroan mengakuisisi Toast Box dan kemudian seluruh gerai GS Supermarket di Indonesia pada Juni 2025.

Langkah-langkah ini dinilai mampu mendongkrak kinerja bisnis MAPI, terutama dalam segmen ritel dan restoran. Kinerja keuangan perseroan tetap positif sepanjang paruh pertama 2025. Laba bersih MAPI tercatat sebesar Rp960,92 miliar, meningkat 6,84% secara tahunan (year on year/yoy).

Pendapatan perseroan juga mencatat kenaikan menjadi Rp19,56 triliun dari Rp17,99 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, atau naik 8,71% yoy.

Pendapatan utama datang dari segmen penjualan ritel yang tumbuh 11,09% menjadi Rp16,54 triliun, diikuti segmen department store sebesar Rp1,42 triliun dan segmen kafe-restoran Rp1,52 triliun.

Pendapatan dari segmen lainnya, termasuk penjualan lain-lain, tercatat sebesar Rp131,46 miliar pada paruh pertama 2025.

Kinerja ini menunjukkan kemampuan MAPI dalam mempertahankan pertumbuhan di tengah persaingan ritel yang ketat, sekaligus menegaskan potensi perusahaan dalam menghadirkan ekspansi selektif di berbagai lini bisnis.

Peluang Peningkatan Margin

Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian menilai langkah MAPI menghadirkan Ace Hardware ke Indonesia sebagai strategi untuk meningkatkan margin laba perseroan. MAPI berencana mendiversifikasi portofolio ke segmen perbaikan rumah, memanfaatkan ekosistem ritelnya, dan membuka peluang penjualan silang di seluruh jaringan.

Contoh emiten lain seperti ACES dan PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) menunjukkan margin laba kotor yang signifikan, masing-masing 49% dan 55%. Hal ini memberikan indikasi bahwa segmen perbaikan rumah mampu memberikan kontribusi margin yang lebih tinggi dibanding beberapa lini bisnis MAPI lainnya.

Strategi ini diharapkan meningkatkan profitabilitas jangka panjang melalui diversifikasi portofolio dan ekspansi selektif. Meski demikian, tantangan tetap ada, termasuk integrasi rantai pasok dan operasional Ace Hardware dengan bisnis MAPI yang sudah ada.

Persaingan dari produk impor murah, terutama dari Cina yang dijual di platform daring, juga menjadi faktor risiko yang perlu diantisipasi. Dengan strategi yang matang, MAPI diharapkan mampu memaksimalkan peluang pertumbuhan sambil meminimalkan potensi risiko yang muncul.

Risiko dan Prospek Jangka Panjang

Menurut analis Bahana Sekuritas Laras Nadira, langkah MAPI memasuki bisnis ritel perbaikan rumah merupakan inisiatif jangka panjang dengan dampak pendapatan jangka pendek yang relatif terbatas.

Strategi ini tetap dianggap berani karena DNA MAPI sebelumnya lebih kuat pada bisnis ritel pakaian jadi. Ace Hardware memungkinkan MAPI memanfaatkan ekosistem mal dan kekuatan jaringan yang sudah ada untuk meraih pangsa pasar serta loyalitas pelanggan.

Namun, risiko kanibalisasi pasar tetap ada, terutama di wilayah padat seperti Jabodetabek, di mana jarak toko yang terlalu dekat bisa membatasi peluang pertumbuhan.

Tren penjualan emiten serupa menunjukkan puncak penjualan per toko pada 2018–2019, lalu menurun akibat pergeseran perilaku belanja pasca-pandemi dan migrasi ke belanja daring. Laras menilai, meski MAPI kemungkinan memperoleh daya tarik awal, tekanan struktural serupa tetap akan membebani seiring waktu.

Secara keseluruhan, rekomendasi dari analis Sucor dan Bahana Sekuritas tetap sama, yakni beli saham MAPI dengan target harga Rp1.500–1.590 per lembar.

Meski harga saham MAPI sempat mengalami tekanan, langkah ekspansi Ace Hardware diyakini akan memberikan nilai tambah dalam jangka menengah hingga panjang, serta membuka peluang pertumbuhan yang lebih stabil melalui diversifikasi portofolio.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index