Jakarta - Industri logistik Indonesia diproyeksikan akan terus berkembang pesat pada tahun 2025. Berdasarkan data yang dirilis oleh Supply Chain Indonesia (SCI), sektor logistik diprediksi tumbuh sebesar 12,53% pada 2025, meningkat signifikan dari 9,52% yang tercatat pada tahun sebelumnya. Proyeksi pertumbuhan yang menggembirakan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti pemulihan ekonomi nasional, kebijakan perdagangan global yang semakin kondusif, serta digitalisasi yang semakin meluas di sektor logistik, Kamis, 13 Maret 2025.
Salah satu perusahaan yang turut merasakan dampak positif dari tren ini adalah Hyper Mega Shipping (HMS). HMS, yang memiliki cabang di Jakarta, Semarang, Surabaya, Singapura, dan Hong Kong, optimis akan prospek industri logistik Indonesia yang terus berkembang. Perusahaan ini sudah lama menjadi pemain utama di pasar logistik Indonesia dan berfokus pada inovasi serta pembangunan konektivitas global untuk mendukung kelancaran rantai pasok.
Tantangan dan Strategi Bersaing di Pasar Logistik
CEO HMS, Reef Man, melalui Business Development Manager HMS, Bima Swastika Aryasena, menjelaskan bahwa untuk meraih kesuksesan di industri logistik, tidak ada strategi instan. "Kunci utama adalah memberikan pelayanan terbaik dengan kejujuran dan dedikasi kepada pelanggan," ungkap Bima saat ditemui di Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025. Menurutnya, meskipun sektor ini memiliki potensi besar, jalan menuju kesuksesan di industri logistik membutuhkan konsistensi, ketekunan, dan fokus terhadap kualitas pelayanan.
HMS, yang sudah beroperasi selama bertahun-tahun, berhasil melewati tantangan besar selama masa pandemi Covid-19 yang mengganggu kelancaran rantai pasok global. Meskipun demikian, HMS tetap mampu menjaga stabilitas bisnisnya berkat penerapan strategi "innovative connectivity power" yang mengutamakan efisiensi dan efektivitas dalam pengiriman barang ke pelanggan. "Kami berfokus pada efisiensi dan efektivitas dalam mengirimkan produk kepada pelanggan," tambahnya.
Membangun Konektivitas Global dan Inovasi Teknologi
Meski prospek industri logistik Indonesia tampak cerah, Bima menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan logistik tidak sedikit. Beberapa tantangan yang perlu diantisipasi antara lain fluktuasi harga bahan bakar, ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan global, dan perubahan regulasi di berbagai negara. Meskipun demikian, HMS percaya bahwa masa depan sektor logistik akan sangat bergantung pada teknologi dan jaringan konektivitas global yang kuat.
HMS sendiri terus mengembangkan berbagai inovasi, termasuk digitalisasi proses logistik, untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam setiap tahapan rantai pasok. "Kami terus mengembangkan inovasi, termasuk digitalisasi proses logistik, serta membangun koneksi dengan mitra di berbagai negara," ujar Bima. Dengan langkah ini, HMS berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada para pelanggan di seluruh dunia.
Dalam hal ini, Bima juga menyoroti peran penting Hong Kong dan Singapura sebagai pelabuhan transshipment utama dalam strategi ekspor mereka. "Kami melihat tren peningkatan ekspor ke Amerika Latin, sehingga strategi pengiriman kami akan lebih banyak menggunakan hub di Asia," jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa HMS tidak hanya fokus pada pasar domestik, tetapi juga memiliki strategi global yang kuat dalam mengoptimalkan jalur pengiriman internasional.
Pemanfaatan Teknologi dalam Meningkatkan Efisiensi
Dalam upaya menjaga daya saing di pasar logistik yang semakin kompetitif, HMS juga memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi operasional. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan sistem manajemen rantai pasok berbasis digital yang memungkinkan pelacakan barang secara real-time. "Dengan teknologi ini, kami bisa memantau pengiriman barang secara langsung, mengurangi potensi kesalahan, serta memberikan informasi yang lebih akurat kepada pelanggan," kata Bima.
Selain itu, HMS juga mengembangkan platform digital yang memudahkan pelanggan untuk memesan dan melacak pengiriman barang dengan lebih mudah dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi ini, HMS berharap dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan mempercepat proses pengiriman barang, baik domestik maupun internasional.
Optimisme Terhadap Pertumbuhan Industri Logistik di 2025
Optimisme terhadap pertumbuhan sektor logistik Indonesia semakin menguat seiring dengan perbaikan ekonomi nasional dan kebijakan perdagangan global yang semakin menguntungkan. Pemerintah Indonesia juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan fasilitas logistik di seluruh Indonesia untuk mendukung kelancaran distribusi barang. Salah satu inisiatif yang tengah dijalankan adalah pengembangan pelabuhan dan bandara internasional yang akan semakin meningkatkan kapasitas logistik di Indonesia.
Melihat proyeksi pertumbuhan yang tinggi di sektor logistik, HMS berkomitmen untuk terus memperkuat jaringan dan kapabilitas operasionalnya agar dapat bersaing di pasar global. "Kami optimis sektor logistik Indonesia akan terus berkembang pesat, dan kami akan terus berinovasi untuk mendukung keberlanjutan pertumbuhan ini," tutup Bima.