BCA

Kinerja Gemilang BCA Life di 2024: Laba Bersih Naik 17,20 Persen

Kinerja Gemilang BCA Life di 2024: Laba Bersih Naik 17,20 Persen
Kinerja Gemilang BCA Life di 2024: Laba Bersih Naik 17,20 Persen

Jakarta - Dalam lanskap industri asuransi jiwa yang dinamis, Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang impresif di sepanjang 2024. Perusahaan yang dipimpin oleh Christina W. Setyabudhi sebagai Presiden Direktur ini berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 17,20 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp78,90 miliar pada 2023 menjadi Rp92,47 miliar, Senin, 3 Maret 2025.

Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan pada Senin, 3 Maret 2025, peningkatan laba bersih BCA Life didukung signifikan oleh kenaikan hasil investasi sebesar 59,55 persen, melonjak dari Rp109,87 miliar pada 2023 menjadi Rp175,31 miliar pada 2024. Total investasi perusahaan turut mengalami peningkatan sebesar 18,97 persen, dari Rp2,52 triliun menjadi Rp3,00 triliun.

Presiden Direktur BCA Life, Christina W. Setyabudhi, menyatakan, “Kinerja investasi yang kuat merupakan salah satu pilar utama dalam strategi kami untuk mencapai pertumbuhan laba yang berkesinambungan, meskipun terjadi sedikit penurunan pada pendapatan premi bruto.”

Pendapatan premi bruto BCA Life tercatat turun 6,76 persen, dari Rp1,62 triliun di 2023 menjadi Rp1,51 triliun di 2024. Meskipun demikian, efisiensi strategi manajemen investasi dan penurunan beban klaim dan manfaat telah berkontribusi pada solidnya kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Beban klaim dan manfaat turun signifikan sebesar 13,04 persen, dari Rp999,87 miliar pada 2023 menjadi Rp869,53 miliar pada 2024. Beban asuransi juga mengalami pengurangan sebesar 9,32 persen, dari Rp1,27 triliun menjadi Rp1,16 triliun. Efisiensi ini mendukung peningkatan laba sebelum pajak yang melonjak 29,16 persen dari Rp69,99 miliar menjadi Rp90,39 miliar.

Meski menghadapi penurunan pendapatan premi, BCA Life tetap menunjukkan pertumbuhan total aset sebesar 16,01 persen, meningkat dari Rp2,87 triliun pada 2023 menjadi Rp3,33 triliun pada 2024. Fakta ini menunjukkan pengelolaan keuangan yang prudent dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

Dari sisi permodalan, risk based capital (RBC) BCA Life berada pada level yang sangat sehat, yaitu 433,08 persen pada 2024, sedikit menurun dari 436,60 persen pada 2023. Meski ada penurunan, rasio ini masih jauh di atas batas aman yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang hanya sebesar 120 persen. Ini mencerminkan kekuatan BCA Life dalam menghadapi kewajiban finansial dan memberikan jaminan kepada pemegang polis.

Biaya akuisisi mengalami sedikit peningkatan sebesar 3,97 persen, dari Rp279,88 miliar pada 2023 menjadi Rp291,01 miliar pada 2024. Sementara itu, beban usaha naik tipis sebesar 1,71 persen menjadi Rp230,54 miliar.

Christina menambahkan, “Di tengah tantangan industri, kami terus melakukan efisiensi dan inovasi dalam pengelolaan biaya serta strategi investasi. Fokus kami adalah memastikan stabilitas dan pertumbuhan perusahaan, serta memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mitra kerja.”

Sebagai anak perusahaan dari Bank Central Asia (BCA), pencapaian BCA Life pada 2024 ini semakin menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika pasar. Dengan posisi keuangan yang kuat dan strategi bisnis yang solid, BCA Life optimis dapat terus meraih pertumbuhan positif di tahun-tahun mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index