JAKARTA - Industri kecantikan global tengah mengalami perubahan besar, tidak hanya soal inovasi produk tetapi juga nilai yang diusung di baliknya. Kecantikan kini bukan lagi sekadar penampilan, melainkan tentang inklusivitas, keberlanjutan, dan teknologi.
Semangat inilah yang menjadi roh utama dalam gelaran Cosmobeauté Indonesia 2025, pameran kecantikan terbesar di Tanah Air yang resmi dibuka hari ini, Rabu 9 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Dengan mengusung tema “Inclusive Beauty, Sustainable Future”, ajang tahunan ini tak hanya menjadi tempat memperkenalkan produk terbaru, tetapi juga wadah untuk meneguhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat penting dalam industri kecantikan dunia.
Pameran Kecantikan Terbesar di Indonesia
Cosmobeauté Indonesia 2025 akan berlangsung selama tiga hari, 9–11 Oktober 2025, dan menghadirkan lebih dari 500 exhibitor dari 17 negara dan wilayah.
Ada pula 10 paviliun internasional yang ikut meramaikan, antara lain dari Arab Saudi, China, Hong Kong, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jordania, Korea, Malaysia, Pakistan, Prancis, Singapura, Taiwan, Turki, dan Thailand.
Ribuan produk kecantikan—sekitar 1.300 jenis—dipamerkan dalam event ini. Ragam produk tersebut mencakup kosmetik, perawatan kulit, perawatan rambut, perawatan tubuh, hingga inovasi teknologi kecantikan terbaru.
Kehadiran peserta internasional yang begitu banyak menunjukkan besarnya minat dunia terhadap potensi pasar kecantikan di Indonesia, yang terus tumbuh pesat setiap tahun.
Pasar Kosmetik Indonesia Terus Tumbuh Signifikan
Data dari Statista yang dikutip Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan, pendapatan pasar kosmetik di Indonesia pada tahun 2025 mencapai US$ 2,09 miliar. Tak berhenti di situ, proyeksi pertumbuhannya mencapai 4,73% per tahun di tahun-tahun mendatang.
Peningkatan ini tidak terjadi tanpa sebab. Pertumbuhan kelas menengah yang semakin kuat, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk kecantikan halal, menjadi faktor utama pendorong.
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam kini juga menjadi pasar strategis untuk produk kosmetik dan perawatan halal, baik bagi produsen lokal maupun global.
Dengan tren ini, Cosmobeauté Indonesia menjadi platform yang tepat untuk mempertemukan pelaku industri, profesional kecantikan, hingga startup lokal yang ingin memperluas pasar di tingkat internasional.
Perluasan Segmen Baru: Beauty Tech, Dental Care, dan Mother & Baby
Tahun ini, Cosmobeauté Indonesia menghadirkan kejutan dengan memperluas cakupan sektor pameran. Tidak hanya fokus pada kosmetik dan perawatan tubuh, pameran 2025 ini juga memperkenalkan tiga segmen baru: Beauty Tech, Dental Care, dan Mother & Baby.
Beauty Tech menyoroti perkembangan teknologi dalam industri kecantikan, seperti perangkat pintar untuk perawatan kulit, analisis wajah berbasis AI, dan inovasi digital yang semakin populer di kalangan konsumen muda.
Dental Care memperlihatkan bahwa kesehatan gigi kini menjadi bagian integral dari definisi kecantikan modern.
Sementara Mother & Baby menghadirkan produk dan layanan yang berfokus pada kebutuhan ibu dan anak, termasuk kosmetik aman untuk ibu hamil serta produk bayi berbahan alami.
Kehadiran sektor-sektor baru ini mencerminkan dinamika industri kecantikan yang semakin inklusif dan beragam, sejalan dengan tema besar yang diangkat tahun ini.
Rangkaian Kompetisi dan Aktivitas Interaktif
Cosmobeauté Indonesia 2025 bukan sekadar ajang pameran produk, melainkan juga perayaan keterampilan dan kreativitas di dunia kecantikan. Tahun ini, sejumlah kompetisi spesial turut digelar untuk menambah daya tarik acara.
Di antaranya, Lomba Massage Internasional yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Asosiasi Spa Terapis Indonesia (PASTI), serta ajang Southeast Asia Massage Competition yang diprakarsai oleh Asosiasi Spa Indonesia (ASPI).
Kompetisi ini menjadi ajang bergengsi bagi terapis profesional untuk menunjukkan kemampuan mereka di kancah Asia Tenggara.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati CosmobeautéXperience Connect, sebuah pengalaman interaktif yang memungkinkan peserta menjelajahi inovasi kecantikan terkini sekaligus memahami praktik berkelanjutan yang kini semakin menjadi fokus utama industri.
Fokus pada Inovasi dan Keberlanjutan
Keberlanjutan atau sustainability kini menjadi kata kunci dalam industri kecantikan global, dan Cosmobeauté Indonesia turut menjadi wadah untuk mendorong kesadaran ini.
Banyak peserta pameran memperkenalkan produk ramah lingkungan, mulai dari kemasan daur ulang hingga bahan alami yang tidak merusak ekosistem. Pendekatan ini menunjukkan bahwa dunia kecantikan sedang bergerak menuju masa depan yang lebih bertanggung jawab terhadap bumi.
Menurut Juanita Soerakoesoemah, Portfolio Director Cosmobeauté Indonesia, acara ini diharapkan bukan hanya menjadi pameran bisnis, tetapi juga motor perubahan bagi industri kecantikan Tanah Air.
“Secara keseluruhan, Cosmobeauté Indonesia diharapkan menjadi ajang pameran yang menjadi katalis inovasi, kolaborasi, dan transformasi untuk meneguhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat penting industri kecantikan dunia,” kata Juanita saat ditemui di kawasan Tangerang.
Pernyataan ini menegaskan komitmen penyelenggara untuk menjadikan Indonesia sebagai barometer baru industri kecantikan yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan Asia.
Menatap Masa Depan Industri Kecantikan Indonesia
Cosmobeauté Indonesia 2025 bukan hanya sekadar pameran, melainkan cerminan arah masa depan industri kecantikan nasional.
Dengan menggabungkan inovasi teknologi, nilai keberlanjutan, dan keterbukaan terhadap tren global, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil sebagai pemain utama di pasar kecantikan dunia.
Melalui partisipasi 17 negara dan ribuan produk dari berbagai sektor, ajang ini menjadi bukti bahwa Indonesia semakin diperhitungkan.
Di tengah geliat ekonomi yang terus tumbuh, sektor kecantikan berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, memberdayakan UMKM, dan memperkuat daya saing produk lokal di pasar internasional.
Cosmobeauté Indonesia 2025 menjadi ruang kolaborasi, bukan hanya bagi pelaku industri, tetapi juga bagi masyarakat untuk melihat bahwa kecantikan kini lebih dari sekadar penampilan—melainkan simbol inovasi, kesetaraan, dan keberlanjutan menuju masa depan yang lebih baik.
