JAKARTA - Komitmen PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam menghadirkan inovasi keuangan syariah kembali menuai pengakuan internasional. Pada ajang The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Agustus 2025 lalu, PNM berhasil meraih penghargaan bergengsi kategori “Best Microfinance Sukuk”.
Prestasi ini menandai konsistensi PNM dalam memperluas akses permodalan berbasis syariah bagi masyarakat, terutama pelaku usaha ultra mikro dan perempuan prasejahtera.
Penghargaan dari lembaga keuangan terkemuka The Asset tersebut bukan kali pertama bagi PNM — perusahaan ini sebelumnya juga menyabet penghargaan serupa pada tahun 2022 dan 2024.
Kinerja Konsisten, Bukti Nyata Keberlanjutan Pembiayaan Syariah
Pencapaian beruntun selama tiga tahun itu memperkuat posisi PNM sebagai pionir lembaga pembiayaan mikro syariah di Indonesia yang mampu menjaga kinerja berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Model bisnis PNM terbukti tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga menciptakan dampak sosial nyata, terutama bagi perempuan yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga di lapisan masyarakat bawah.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus memperkuat peran PNM dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada The Asset atas penghargaan yang diberikan. Melalui pencapaian ini, kami berharap PNM dapat terus meningkatkan peran dalam memberdayakan perempuan prasejahtera untuk naik kelas,” ujar Arief.
Jangkauan Layanan Luas di Seluruh Indonesia
PNM kini tumbuh menjadi salah satu lembaga pembiayaan dengan jaringan layanan terluas di Indonesia.
Hingga Agustus 2025, PNM memiliki 4.656 jaringan layanan, terdiri dari 58 cabang, 3.977 kantor unit Mekaar, serta 621 kantor unit ULaMM. Jaringan ini tersebar di 36 provinsi, 452 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan di seluruh Indonesia.
Melalui jaringan luas ini, PNM mampu menghadirkan layanan permodalan dan pendampingan usaha secara langsung kepada masyarakat di pelosok, memastikan tidak ada kelompok prasejahtera yang tertinggal dari sistem ekonomi formal.
Hingga periode yang sama, PNM telah melayani 22,5 juta nasabah, dengan 74% portofolio pembiayaan berbasis syariah. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sekaligus menggambarkan transformasi PNM sebagai pelaku utama dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional.
Pelopor Inovasi Keuangan Syariah dan Pembiayaan Berkelanjutan
Selain penghargaan atas kinerja sukuk mikro, PNM juga mencatatkan sejarah di dunia keuangan global dengan menjadi penerbit orange bonds pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kelima di dunia.
Lebih jauh lagi, PNM menjadi penerbit orange sukuk pertama di Indonesia sekaligus di dunia — sebuah pencapaian yang menegaskan posisi perusahaan sebagai pelopor inovasi keuangan berkelanjutan.
Melalui instrumen ini, PNM tidak hanya menyediakan akses pembiayaan berbasis syariah, tetapi juga menyalurkannya untuk program-program pemberdayaan perempuan, sesuai dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-5, yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“PNM diberikan mandat untuk memberikan akses kepada masyarakat, khususnya kelompok prasejahtera yang berada di bottom of the pyramid, melalui penyediaan permodalan dan pendampingan usaha,” jelas Arief.
“Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin PNM mampu menghadirkan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas,” tambahnya.
Transformasi Digital dan Inovasi Produk Syariah
Dalam beberapa tahun terakhir, PNM terus bertransformasi melalui digitalisasi layanan dan pengembangan produk keuangan syariah yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
PNM tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga memberikan pendampingan usaha (capacity building), edukasi keuangan, serta peningkatan literasi syariah di kalangan pelaku usaha ultra mikro.
Langkah-langkah ini memperkuat posisi PNM sebagai agen perubahan (agent of development) yang menggabungkan peran bisnis dan sosial.
Inovasi digital turut mempermudah nasabah dalam mengakses layanan, mempercepat proses pembiayaan, serta meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional di seluruh jaringan layanan PNM.
Dampak Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
PNM dikenal luas melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan prasejahtera.
Program ini berhasil mengubah jutaan perempuan yang awalnya tidak memiliki akses ke sistem keuangan formal menjadi pengusaha mandiri dengan usaha berkelanjutan.
Dengan dukungan pembiayaan syariah dan pendampingan intensif, banyak nasabah PNM yang kini mampu memperluas skala usaha, meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta membuka lapangan kerja di komunitasnya masing-masing.
Pemberdayaan ini tidak hanya berdampak pada ekonomi individu, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi masyarakat dari tingkat akar rumput, sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun ekonomi inklusif dan berkeadilan.
Mendorong Ekonomi Syariah Nasional dan Global
Keberhasilan PNM dalam meraih penghargaan internasional “Best Microfinance Sukuk 2025” tidak hanya menambah prestasi perusahaan, tetapi juga memperkuat reputasi Indonesia di mata dunia sebagai negara dengan sistem keuangan syariah yang progresif dan inklusif.
Dengan portofolio pembiayaan syariah yang terus tumbuh, jaringan layanan yang masif, serta inovasi seperti orange bonds dan orange sukuk, PNM menunjukkan bahwa keuangan syariah dapat menjadi solusi nyata bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Penutup: PNM, Pilar Keuangan Syariah yang Memberdayakan
Melalui penghargaan terbaru dari The Asset, PNM kembali menegaskan posisinya sebagai pelaku utama keuangan mikro syariah global yang berorientasi pada dampak sosial.
Ke depan, PNM berkomitmen memperluas jangkauan layanan, memperkuat ekosistem pembiayaan syariah, dan menghadirkan program pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan.
Dengan visi “membangun kemandirian ekonomi masyarakat”, PNM optimistis dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.