Perumahan

Pemerintah Luncurkan KUR Perumahan Oktober 2025 Untuk UMKM

Pemerintah Luncurkan KUR Perumahan Oktober 2025 Untuk UMKM
Pemerintah Luncurkan KUR Perumahan Oktober 2025 Untuk UMKM

JAKARTA - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan akan resmi diluncurkan pada pertengahan Oktober 2025 di Surabaya, Jawa Timur. 

Menteri Perumahan Kawasan dan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, memastikan Presiden Prabowo Subianto hadir untuk menandai momentum penting ini. Program ini menjadi sejarah baru dalam sektor perumahan Indonesia.

Karena merupakan KUR pertama yang ditujukan khusus untuk rumah rakyat sekaligus mendukung pengembangan usaha UMKM. Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, menekankan bahwa keberadaan KUR Perumahan menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap kebutuhan hunian rakyat.

Fokus Pada Demand dan Supply

KUR Perumahan dirancang dengan dukungan strategis dari Menko Perekonomian dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Dari sisi permintaan, disiapkan dana Rp13 triliun untuk UMKM yang ingin membangun homestay atau mengembangkan usaha restoran.

Sementara dari sisi penawaran, tersedia Rp117 triliun yang bisa dimanfaatkan kontraktor, developer, maupun toko bangunan. Ara menegaskan, sistem ini tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga meningkatkan kapasitas pengusaha lokal untuk berkembang lebih produktif.

Dukungan Perbankan dan Renovasi Rumah

Dukungan penuh juga datang dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dirut BRI, Hery Gunardi, menyampaikan kesiapan bank untuk membantu pembiayaan program ini. KUR Perumahan dianggap sebagai langkah strategis untuk menanggulangi backlog rumah yang masih mencapai 9–10 juta unit.

Ara menambahkan, target renovasi rumah dalam tahun ini mencapai 45 ribu unit, sementara tahun depan ditargetkan 400 ribu unit. Pendekatan ini melibatkan kerja sama BRI dengan SMF dan PMN untuk memperluas pembiayaan, sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan rumah layak, tetapi juga keterampilan dan dukungan usaha.

Sosialisasi KUR Perumahan

Dalam upaya memastikan KUR Perumahan terserap maksimal, PKP telah melakukan tujuh kali sosialisasi dengan berbagai pihak, termasuk Kadin, Hipmi, pemerintah provinsi DKI Jakarta, serta asosiasi perumahan di Sulawesi Selatan. Rencana sosialisasi berikutnya akan melibatkan Pemda Jawa Barat.

Ara menjelaskan, Presiden dan Menteri Keuangan fokus pada percepatan penyerapan anggaran. Bank BRI menjadi tulang punggung program ini karena memiliki basis data paling lengkap serta kapasitas penyaluran kredit yang besar. Dana Rp13 triliun untuk permintaan KUR diharapkan terserap penuh dalam 3,5 bulan.

KUR Perumahan: Solusi Backlog Hunian

Program ini hadir sebagai solusi nyata atas backlog hunian yang masih tinggi di Indonesia. Dengan menargetkan UMKM sebagai penerima KUR, program ini bukan hanya menyediakan rumah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

Hery Gunardi menegaskan bahwa BRI siap mendukung penuh, karena KUR Perumahan menjadi inovasi baru yang melengkapi KUR usaha yang sudah berjalan sebelumnya.

Ara menambahkan, langkah strategis ini diharapkan mempercepat pembangunan hunian yang layak sekaligus memberi peluang bagi UMKM untuk menambah sumber pendapatan. Integrasi antara pembiayaan rumah dan pengembangan usaha menjadi kekuatan utama program ini.

Harapan Pemerintah dan Pelaku Industri

Pemerintah berharap KUR Perumahan akan menjadi titik balik dalam menyediakan rumah layak bagi masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing UMKM. Sinergi antara sektor publik, perbankan, dan pelaku industri diharapkan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan sektor properti rakyat.

Dengan peluncuran resmi program di Surabaya, seluruh pihak yang terlibat berkomitmen memaksimalkan manfaat KUR Perumahan. Program ini dianggap sebagai kombinasi inovatif antara penyediaan hunian, pembiayaan usaha, dan penguatan kapasitas UMKM.

Dampak Positif untuk Masyarakat

Melalui KUR Perumahan, masyarakat akan lebih mudah memiliki rumah layak tanpa terbebani biaya tinggi. UMKM juga mendapatkan akses modal untuk memperluas usaha, sehingga ekonomi lokal pun terdorong. 

Program ini sekaligus menjadi jawaban atas kebutuhan rumah rakyat sekaligus solusi pembangunan berkelanjutan yang inklusif. Ara menekankan, keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi semua pihak. 

Dukungan pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha harus bersinergi agar KUR Perumahan tidak hanya menjadi program simbolik, tetapi benar-benar memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

KUR Perumahan yang diluncurkan Oktober 2025 menjadi tonggak baru dalam pembangunan hunian rakyat dan pengembangan UMKM. Dengan dukungan penuh dari BRI, pemerintah menargetkan serapan dana Rp13 triliun untuk permintaan KUR dapat terealisasi cepat, memperbaiki backlog hunian, dan memperkuat ekonomi lokal. 

Program ini membuktikan bahwa pembangunan rumah dan penguatan UMKM bisa berjalan beriringan untuk kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index