Investasi

Investasi Emas Global Menguat Ditopang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Investasi Emas Global Menguat Ditopang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Investasi Emas Global Menguat Ditopang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

JAKARTA - Optimisme pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga Amerika Serikat kembali memberi dorongan besar pada harga emas dunia. Logam mulia ini bertahan dekat dengan rekor tertinggi sepanjang sejarah, menegaskan posisinya sebagai instrumen lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Harga emas di pasar spot tercatat naik 0,6% menjadi US$3.647,94 per troy ounce. Kenaikan ini terjadi setelah sehari sebelumnya harga sempat menyentuh rekor baru di level US$3.673,95. Sementara itu, harga emas berjangka AS pengiriman Desember bergerak stagnan di kisaran US$3.682.

Kenaikan harga emas kali ini sangat dipengaruhi oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap langkah Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS itu diperkirakan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan 16–17 September mendatang, setelah data inflasi terbaru menunjukkan pelemahan di luar perkiraan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga produsen secara tak terduga mengalami penurunan pada Agustus, terutama akibat biaya jasa yang melemah. Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa kebijakan moneter longgar akan diterapkan untuk menjaga momentum ekonomi.

“Setiap pelemahan tambahan dalam data ekonomi AS akan terus mendukung emas dengan pandangan bahwa lebih dari dua kali pemangkasan suku bunga dapat terjadi sebelum akhir tahun,” ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.

Emas dalam Lingkungan Suku Bunga Rendah

Selama ini emas dianggap sebagai instrumen yang stabil dalam menghadapi gejolak politik, ekonomi, maupun inflasi. Dalam kondisi suku bunga rendah, emas biasanya lebih menarik karena biaya peluangnya menurun. Sepanjang 2025, harga emas sudah melonjak lebih dari 39%, memperlihatkan tren penguatan yang konsisten.

Alat pemantau CME FedWatch menunjukkan bahwa peluang pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin mencapai 90%. Keyakinan ini diperkuat setelah laporan ketenagakerjaan nonfarm payrolls pekan lalu mengindikasikan adanya pendinginan di pasar tenaga kerja.

Departemen Tenaga Kerja AS juga merevisi turun data pertumbuhan lapangan kerja hingga Maret. Revisi tersebut menandakan perlambatan sudah berlangsung sebelum Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor lebih agresif.

Selain itu, dinamika politik di Washington turut menjadi sorotan. Seorang hakim federal memutuskan untuk memblokir sementara upaya Trump memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook. Putusan ini menjadi kemunduran awal bagi Gedung Putih dalam sengketa hukum yang berpotensi mengganggu independensi bank sentral.

Fokus Investor pada Rilis Inflasi

Dengan kondisi yang ada, perhatian investor kini beralih pada data indeks harga konsumen (CPI) AS. Data ini dinilai penting karena akan menjadi penentu arah kebijakan The Fed ke depan.

“Level US$3.750 mulai muncul sebagai area resistensi berikutnya. Konsolidasi di atas level tersebut bisa mendorong emas mendekati US$3.900 pada akhir tahun,” jelas Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades.

Selain emas, logam mulia lainnya juga mencatatkan penguatan. Perak spot naik 0,8% menjadi US$41,21 per troy ounce, platinum menguat 1,7% ke US$1.391,80, sementara paladium melonjak hampir 3% ke US$1.180,81.

Harga Emas Antam Ikut Naik

Di Indonesia, harga emas Antam juga mengalami kenaikan. Harga emas batangan Antam dibanderol Rp2,095 juta per gram. Angka ini naik Rp21.000 dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang berada di Rp2,074 juta per gram.

Untuk ukuran terkecil 0,5 gram, harga ditetapkan Rp1.097.500, naik Rp10.500 dibandingkan perdagangan Rabu (10/9/2025). Sementara emas 5 gram dijual Rp10,25 juta, dan ukuran 10 gram dilepas Rp20,44 juta.

Emas 25 gram ditawarkan Rp50,987 juta, ukuran 50 gram Rp101,89 juta, sedangkan 100 gram dijual Rp203,71 juta. Untuk emas 500 gram, harga ditetapkan Rp1,018 miliar, dan emas terbesar 1.000 gram dibanderol Rp2,03 miliar.

Harga jual kembali (buyback) emas Antam pada hari yang sama mencapai Rp1,94 juta per gram, naik Rp21.000 dari posisi sebelumnya.

Ketentuan Pajak dalam Transaksi Emas

Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, setiap penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal di atas Rp10 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% bagi pemilik NPWP dan 3% bagi non-NPWP. Pajak ini dipotong langsung dari nilai buyback.

Sementara untuk pembelian emas batangan, dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% bagi pemilik NPWP dan 0,9% bagi non-NPWP. Setiap transaksi pembelian akan disertai bukti potong PPh 22 sebagai tanda kepatuhan pajak.

Prospek Emas ke Depan

Dengan berbagai faktor yang mendukung, harga emas diperkirakan masih memiliki ruang untuk terus menguat hingga akhir tahun. Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga, maka sentimen positif terhadap emas akan semakin kuat.

Kondisi ekonomi global yang belum stabil, ditambah dengan tensi politik internasional, semakin mempertegas peran emas sebagai instrumen lindung nilai. Investor, baik ritel maupun institusional, tetap menjadikan emas sebagai aset penting untuk diversifikasi portofolio.

Kenaikan harga emas dunia sekaligus memberi dampak pada pasar domestik, terlihat dari harga Antam yang terus menanjak. Dengan tren ini, peluang investasi emas bagi masyarakat Indonesia masih terbuka lebar, terutama untuk jangka panjang.

Emas tidak hanya menawarkan perlindungan dari inflasi, tetapi juga menjanjikan stabilitas di tengah dinamika global. Seiring dengan tingginya minat investor dan kebijakan moneter yang akomodatif, logam mulia ini diperkirakan tetap bersinar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index