Oppo

Oppo Dukung Literasi AI Lewat Nortis di Malang

Oppo Dukung Literasi AI Lewat Nortis di Malang
Oppo Dukung Literasi AI Lewat Nortis di Malang

JAKARTA — Saat teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terus berkembang pesat, pemanfaatannya kerap terasa eksklusif, rumit, bahkan menakutkan bagi masyarakat umum. Namun, anggapan itu perlahan pudar di Malang Raya. Sebanyak 354 peserta dari berbagai latar belakang berhasil diberdayakan lewat program Nortis AI Opportunity Learning, sebuah inisiatif pelatihan AI berskala Asia yang berlangsung selama Juni 2025.

Digagas oleh Nortis AI Academy bersama Remote Skills Academy (RSA), program ini lahir dari semangat inklusif bahwa AI seharusnya menjadi alat yang dapat diakses oleh siapa saja tanpa pandang latar belakang pendidikan, profesi, atau wilayah. Program ini didukung penuh oleh Google.org, Asian Development Bank (ADB), dan AVPN, sebagai bagian dari skema pendanaan global AI Opportunity Fund yang juga menyasar negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.

Selama satu bulan, pelatihan AI ini menjangkau empat batch di Kota Malang dengan total 354 peserta, mempertemukan pelaku UMKM, mahasiswa, kreator digital, hingga profesional muda dalam suasana belajar yang kolaboratif.

Empat Batch Penuh Antusiasme di Kota Malang

Pelatihan ini dimulai sejak awal Juni dan berlangsung dalam empat gelombang. Tiap batch menghadirkan nuansa unik dan peserta dengan karakteristik beragam.

-Batch 1 (5 Juni, IndigoSpace Malang): 84 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, mahasiswa, dan pengusaha lokal.

-Batch 2 (12 Juni, IndigoSpace Malang): 104 peserta, didominasi oleh pemilik usaha rumahan dan kreator konten digital.

-Batch 3 (14 Juni, Online via Zoom): 60 peserta dari wilayah Malang Raya dan sekitarnya.

-Batch 4 (15 Juni, Malang Creative Center): 106 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pendidik, profesional muda, hingga konten kreator.

-Totalnya, 354 peserta hadir dengan semangat serupa: ingin belajar, berkembang, dan beradaptasi dengan perkembangan AI.

Setiap sesi pelatihan dipenuhi energi interaktif. Para peserta aktif bertanya, berdiskusi langsung dengan para mentor, serta saling berbagi pengalaman dan wawasan. Suasana belajar pun terasa hidup dan menyenangkan, menciptakan ekosistem yang tidak hanya mendukung pemahaman teknis, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri.

Fasilitas Eksklusif dan Akses Global

Para peserta program Nortis AI Opportunity Learning tak hanya mendapatkan materi pelatihan, tapi juga fasilitas pendukung eksklusif untuk menunjang proses belajar yang berkelanjutan. Beberapa di antaranya:

-Mentoring langsung dari praktisi AI berpengalaman, dengan pendekatan aplikatif dan mudah dipahami.

-Sertifikat elektronik (e-certificate) yang membuktikan partisipasi dalam program berskala global.

-Akses ke sistem LMS (Learning Management System) untuk mempelajari ulang materi secara mandiri.

-Forum networking, yang memungkinkan kolaborasi lintas bidang antara peserta dan pemateri.

-Doorprize, merchandise, serta konsumsi lengkap yang menunjang kenyamanan saat belajar.

-Pendekatan menyeluruh ini memastikan peserta tidak hanya memahami AI secara teori, tapi juga mampu mengaplikasikannya dalam dunia nyata.

Dari Rasa Takut Jadi Mitra Inovasi

Tak sedikit peserta yang sebelumnya merasa asing dengan istilah AI. Namun lewat pelatihan ini, banyak yang justru merasa lebih akrab dan percaya diri dalam menggunakannya. Salah satunya adalah Daniel Efrata Putra Dermawan, mahasiswa dari Universitas Merdeka Malang.

“Saya menjadi lebih tahu tentang pengenalan AI, LLM, dan berbagai sisi positif dari kehadiran AI ini. Saya makin percaya diri bahwa AI tidak menggantikan manusia, tapi justru membantu manusia agar semakin kreatif dan terus berkembang mengikuti kemajuan ini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Hamam Abror, pemilik usaha Abror Creative Design, menekankan pentingnya perspektif baru terhadap AI.

“Hal paling bermanfaat yang saya pelajari hari ini, dari interaksi dengan para profesional dalam pelatihan Nortis ini, adalah pergeseran fokus dari ‘apa yang bisa AI lakukan’ menjadi  apa yang bisa kita ciptakan bersama AI. Peluang terbesarnya bukan lagi sekadar automasi, melainkan menjadikan AI sebagai mitra berpikir (sparring partner) untuk inovasi yang belum terpikirkan sebelumnya,” ungkap Hamam.

Testimoni seperti ini memperlihatkan bahwa program pelatihan tidak berhenti pada pemahaman teknis. Peserta pulang dengan semangat baru, perspektif luas, serta keyakinan bahwa AI bisa menjadi mitra strategis dalam menghadapi tantangan di berbagai sektor dari pendidikan, ekonomi kreatif, hingga wirausaha.

Komitmen untuk Inklusi Digital dan Literasi AI

Program Nortis AI Opportunity Learning menandai pentingnya peran pelatihan berbasis komunitas dalam mendorong literasi digital di tingkat akar rumput. Di tengah cepatnya transformasi teknologi global, penting untuk memastikan bahwa masyarakat luas terutama yang berada di luar pusat kota besar juga memiliki akses terhadap informasi dan pelatihan AI.

Program ini menjadi bukti bahwa dengan pendekatan inklusif dan dukungan berbagai pihak seperti Google.org, ADB, AVPN, serta akademi lokal seperti Nortis dan RSA, AI bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang memberdayakan.

Dengan dukungan berkelanjutan, pelatihan serupa diharapkan terus digelar di berbagai wilayah lain di Indonesia. Tujuannya jelas: mempersempit kesenjangan digital, memberdayakan masyarakat, serta memastikan teknologi AI dimanfaatkan secara etis, relevan, dan inklusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index