Bank Indonesia

Bank Indonesia Siap Uji Coba QRIS di China dan Arab Saudi, Ekspansi Sistem Pembayaran Digital RI Kian Mendunia

Bank Indonesia Siap Uji Coba QRIS di China dan Arab Saudi, Ekspansi Sistem Pembayaran Digital RI Kian Mendunia
Bank Indonesia Siap Uji Coba QRIS di China dan Arab Saudi, Ekspansi Sistem Pembayaran Digital RI Kian Mendunia

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) kembali menunjukkan langkah konkret dalam mendorong digitalisasi sistem pembayaran nasional dengan menargetkan uji coba Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di China dan Arab Saudi. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas konektivitas pembayaran lintas negara guna memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan rencana strategis tersebut dalam acara Kick Off Hackathon Bank Indonesia. Ia menyebutkan bahwa setelah sukses mengimplementasikan QRIS di beberapa negara ASEAN, kini BI bersiap menjangkau kawasan Timur Tengah dan Asia Timur, termasuk dua negara besar yakni China dan Arab Saudi. “Insya Allah 17 Agustus nanti kita bisa gunakan QRIS itu untuk outbound di Jepang. Kita juga akan launching uji-coba QRIS interkoneksinya dengan Tiongkok dan dengan negara-negara lain termasuk Saudi Arabia,” ungkap Perry.

Sebagai catatan, penggunaan QRIS lintas negara saat ini sudah berjalan di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bahkan, pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang, Indonesia berencana meluncurkan penggunaan QRIS di Jepang secara resmi, menandai ekspansi sistem pembayaran nasional ke negara maju.

QRIS, yang pertama kali dikenalkan sebagai bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) pada November 2019, telah menjadi tonggak penting dalam transformasi sistem pembayaran digital di Tanah Air. Sejak peluncurannya, QRIS berhasil diakses oleh lebih dari 56 juta pengguna dan telah diterapkan oleh lebih dari 38 juta merchant di seluruh Indonesia.

Keberhasilan ini mendorong BI untuk mengembangkan skema QRIS Cross-Border, di mana masyarakat Indonesia dapat melakukan pembayaran di luar negeri hanya dengan memindai kode QR yang terhubung ke sistem QRIS. Hal ini tentunya mempermudah transaksi wisatawan Indonesia di luar negeri dan meningkatkan efisiensi transaksi internasional.

Langkah strategis Bank Indonesia untuk memperluas jangkauan QRIS tidak hanya memperluas pilihan pembayaran lintas negara bagi warga Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari kerja sama keuangan antarnegara, terutama dalam mendorong integrasi sistem pembayaran kawasan. Untuk China dan Arab Saudi, uji coba QRIS akan menjadi tonggak baru yang memperkuat hubungan bilateral Indonesia dalam sektor ekonomi digital.

Ekspansi QRIS ini pun diyakini mampu mendorong efisiensi sistem keuangan nasional, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, serta mendorong inklusi keuangan yang lebih luas. Perry juga menegaskan, penguatan infrastruktur digital pembayaran menjadi prioritas utama Bank Indonesia dalam menghadapi ekonomi global yang semakin dinamis. “Transaksi BI-FAST yang tumbuh sangat pesat semakin digemari masyarakat dengan biaya yang murah tanpa henti cepat dan aman,” kata Perry.

Sebagai bagian dari infrastruktur digital yang mendukung QRIS, sistem BI-FAST juga mencatat pertumbuhan yang signifikan. Pada April 2025, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 335,34 juta transaksi, tumbuh 42,91% secara tahunan (year-on-year/YoY). Nilai transaksinya pun sangat besar, yakni mencapai Rp 849,51 triliun.

BI-FAST merupakan sistem pembayaran ritel real-time yang dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk mempercepat layanan transfer dana antarbank dengan biaya yang sangat terjangkau. Sistem ini menjadi andalan bagi masyarakat dan pelaku usaha yang membutuhkan layanan pembayaran cepat, efisien, dan aman.

Dengan pertumbuhan signifikan dari dua sistem andalan ini QRIS dan BI-FAST Bank Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan kompetitif secara global. Selain memudahkan transaksi harian masyarakat, langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi digital terkemuka di kawasan Asia.

Dalam konteks globalisasi dan integrasi sistem keuangan dunia, keberadaan QRIS lintas negara menjadi instrumen penting dalam membentuk tata kelola ekonomi baru yang berbasis digital. Selain mendorong konektivitas antarnegara, penggunaan QRIS lintas batas juga membuka peluang besar bagi pelaku UMKM untuk menjangkau pasar internasional dengan lebih mudah.

Khusus untuk Arab Saudi, implementasi QRIS diproyeksikan memberikan manfaat signifikan, terutama bagi para jemaah umrah dan haji asal Indonesia. Dengan QRIS, mereka akan bisa melakukan transaksi di Tanah Suci secara langsung menggunakan aplikasi pembayaran Indonesia tanpa harus menukar mata uang atau membawa uang tunai dalam jumlah besar. Hal ini tentunya akan meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam bertransaksi.

China, sebagai mitra dagang utama Indonesia dan pemimpin dalam ekonomi digital global, juga menjadi target strategis Bank Indonesia. Kolaborasi sistem pembayaran digital antara Indonesia dan China diprediksi akan memberikan dampak positif terhadap perdagangan bilateral, pariwisata, serta pertumbuhan ekonomi digital kedua negara.

Rencana uji coba QRIS di China dan Arab Saudi ini juga sejalan dengan agenda Bank Indonesia untuk memperluas kerja sama dalam kerangka ASEAN Payment Connectivity dan Cross-Border Payment Cooperation. Melalui kerja sama ini, negara-negara anggota dapat saling menghubungkan sistem pembayaran domestik mereka untuk mempermudah transaksi lintas batas secara real-time.

Gubernur Perry menegaskan bahwa transformasi digital sektor keuangan adalah keniscayaan yang harus dihadapi dengan kesiapan infrastruktur, kebijakan, dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan. BI akan terus mendorong pemanfaatan teknologi demi menciptakan sistem keuangan yang efisien, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

Melalui berbagai inisiatif seperti QRIS lintas negara dan penguatan sistem BI-FAST, Bank Indonesia tidak hanya memperkuat struktur sistem pembayaran domestik, tetapi juga menunjukkan kemampuan dan kesiapan Indonesia untuk bersaing dan terlibat aktif dalam ekosistem pembayaran digital global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index