JAKARTA — Di tengah tekanan finansial yang terus membelenggu, Barcelona tetap menunjukkan ambisi besar di bursa transfer musim panas 2025. Direktur Sepak Bola Barcelona, Deco, secara mengejutkan mengumumkan bahwa klub akan merekrut dua hingga empat pemain baru dalam waktu dekat, meski dibayangi keterbatasan aturan salary cap dari LaLiga yang mempersempit ruang gerak keuangan klub.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan BBC, Deco menegaskan bahwa kebijakan transfer Barcelona kali ini akan berjalan hati-hati, tapi tetap progresif. Di tengah krisis finansial, Blaugrana berkomitmen untuk mempertahankan tulang punggung tim sekaligus memperkuat skuad melalui perekrutan yang terukur.
Prioritas Barcelona: Pertahankan Pemain Kunci, Tambah Kekuatan Secara Selektif
“Fokus utama kami bukan hanya mendatangkan pemain baru, tapi mempertahankan pemain terbaik kami,” tegas Deco dalam wawancara tersebut. Beberapa pemain bintang seperti Gavi, Pedri, Ronald Araujo, dan Raphinha telah mendapat perpanjangan kontrak, menandai langkah nyata Barcelona untuk menjaga stabilitas tim di tengah transisi finansial.
“Kami tidak akan menjual pemain terbaik kami. Kami akan berkembang bersama mayoritas skuad yang sama dari musim ini. Kami akan mendatangkan dua, tiga, atau empat pemain, tetapi tidak akan belanja secara membabi buta,” ujar Deco.
Pernyataan itu menjadi sinyal bahwa Barcelona tetap berusaha menjaga keseimbangan antara memperkuat tim dan menjaga kestabilan finansial mereka, yang dalam beberapa tahun terakhir telah jadi sorotan tajam media dan pengamat sepak bola.
Nama-Nama Besar Masuk Radar: Luis Diaz dan Marcus Rashford
Meski belum mengungkapkan target pasti, Deco mengakui bahwa klub telah menyusun daftar pemain incaran. Dua nama besar yang dikaitkan dengan Barcelona adalah Luis Diaz dari Liverpool dan Marcus Rashford dari Manchester United. Keduanya merupakan pemain sayap eksplosif yang dinilai cocok mengisi sektor kiri serangan Blaugrana.
Deco disebut-sebut lebih menyukai gaya bermain Luis Diaz, namun Marcus Rashford dianggap sebagai opsi alternatif yang lebih realistis, khususnya jika skema peminjaman memungkinkan.
“Kami sedang fokus pada perpanjangan kontrak. Untuk pemain baru, tentu kami punya daftar nama, tetapi kami takkan bicara banyak karena mereka masih terikat kontrak. Luis Diaz dan Rashford adalah pemain bagus, tetapi kami harus menghormati klub mereka,” ujar Deco.
Hal ini menunjukkan kehati-hatian Barcelona dalam bernegosiasi, di mana mereka tetap menjaga etika profesional dan tidak melanggar norma transfer yang berlaku di sepak bola Eropa.
Ketatnya Kompetisi dan Ancaman Real Madrid
Barcelona menutup musim 2024/2025 dengan raihan 88 poin, tertinggal tujuh angka dari rival abadi mereka, Real Madrid. Menyikapi hal tersebut, Deco mengakui bahwa tantangan akan semakin berat musim depan, terutama dengan kemungkinan Real Madrid diperkuat pelatih baru, Xabi Alonso, dan tambahan pemain top dunia.
“Musim depan tak akan mudah. Madrid punya pemain-pemain top dan pasti akan terus memperkuat diri. Tapi hal itu penting untuk LaLiga. Madrid yang kuat, Atlético yang kuat, dan kami harus berada di level itu juga,” ungkap Deco.
Pernyataan ini mencerminkan tekad Barcelona untuk tetap bersaing di level tertinggi, sekaligus menghidupkan rivalitas sehat di kompetisi domestik yang diyakini akan meningkatkan kualitas LaLiga secara keseluruhan.
Masalah Finansial Masih Jadi Penghalang
Meskipun pernyataan Deco terdengar optimistis, kondisi keuangan Barcelona masih jauh dari stabil. Laporan media-media Spanyol menyebut bahwa klub masih belum bisa memenuhi batas pengeluaran gaji (salary cap) yang ditetapkan LaLiga. Hal ini menjadi penghalang serius dalam proses pendaftaran pemain baru.
Artinya, satu-satunya cara Barcelona dapat merekrut pemain anyar adalah dengan melakukan efisiensi anggaran secara signifikan atau menjual beberapa pemain untuk membuka ruang dalam struktur gaji klub.
Dalam kondisi seperti ini, pendekatan selektif dalam transfer menjadi keharusan. Deco pun mengisyaratkan bahwa Blaugrana tidak akan merekrut pemain sembarangan, melainkan hanya akan memilih yang benar-benar bisa memberi kontribusi langsung bagi tim.
Joan Garcia Jadi Opsi Realistis di Tengah Tekanan
Salah satu nama yang mencuat sebagai rekrutan potensial adalah Joan Garcia, kiper muda berbakat milik Espanyol. Transfer Garcia dinilai lebih realistis karena profilnya yang belum terlalu mahal dan dinilai bisa menjadi opsi cadangan atau masa depan penjaga gawang utama Barcelona.
Meski belum ada kesepakatan resmi, diskusi internal diyakini sudah berlangsung dan Joan Garcia menjadi salah satu target jangka pendek yang masuk akal dalam kondisi finansial Barca saat ini.
Dekapan Aturan LaLiga dan Strategi Bertahan
Aturan finansial yang diberlakukan LaLiga memang menjadi momok besar bagi klub-klub besar yang sedang mengalami penyesuaian, termasuk Barcelona. Salary cap yang ketat menuntut klub untuk tidak hanya selektif dalam transfer, tapi juga efisien dalam struktur organisasi dan belanja operasional.
Dalam konteks ini, strategi Barcelona bisa disimpulkan sebagai upaya bertahan sekaligus beradaptasi. Mereka memilih memperkuat tim secara perlahan sambil menjaga struktur finansial tetap dalam batas aman, sesuatu yang sangat penting bagi masa depan klub yang tengah berjuang bangkit dari krisis ekonomi pasca-pandemi dan krisis manajerial beberapa musim terakhir.
Jalan Sulit Menuju Kebangkitan Finansial
Janji Deco untuk merekrut hingga empat pemain baru menunjukkan tekad Barcelona untuk bangkit dari keterpurukan. Namun, tanpa manuver finansial yang cerdas dan strategi yang hati-hati, ambisi ini bisa berakhir sebagai ilusi belaka.
Dengan fokus mempertahankan pemain kunci dan hanya mendatangkan tambahan yang benar-benar dibutuhkan, Barcelona berharap bisa mengembalikan kejayaan mereka secara bertahap. Meski dibayang-bayangi masalah finansial, Blaugrana tetap menunjukkan bahwa visi jangka panjang mereka belum padam.
Dalam situasi seperti ini, ucapan Deco menjadi representasi semangat klub: “Kami akan mendatangkan dua, tiga, atau empat pemain, tetapi tidak akan belanja secara membabi buta.” Sebuah pernyataan yang mencerminkan kesadaran finansial, strategi selektif, dan optimisme masa depan—tiga hal yang kini jadi fondasi Barcelona untuk tetap bertahan di puncak persaingan sepak bola Eropa.