penyebab benjolan di bawah mata

Penyebab Benjolan di Bawah Mata, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab Benjolan di Bawah Mata, Gejala, dan Pengobatannya
penyebab benjolan di bawah mata

JAKARTA - Penyebab benjolan di bawah mata sering kali dikaitkan dengan kondisi yang cukup umum terjadi dan bisa dialami siapa saja. 

Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah kalazion, yang sering disalahartikan sebagai bintitan oleh sebagian besar orang.

Kalazion sendiri terjadi akibat tersumbatnya kelenjar minyak (sebaceous) yang terdapat di area kelopak mata. Meskipun lebih sering muncul di bagian bawah mata, benjolan ini juga bisa berkembang di kelopak atas.

Masyarakat sering menyamakan kalazion dengan bintitan, padahal keduanya berbeda. Bintitan atau hordeolum adalah benjolan kecil yang menyerupai jerawat dan umumnya terasa nyeri. 

Lokasinya biasanya berada di tepi kelopak mata. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada letak penyumbatan. 

Pada bintitan, penyumbatan terjadi di kelenjar di sekitar tepi kelopak, sedangkan kalazion terjadi di sekitar akar bulu mata, di bagian dalam kelopak.

Kedua jenis benjolan ini muncul akibat penyumbatan kelenjar minyak yang dipicu oleh infeksi bakteri tertentu. Baik bintitan maupun kalazion bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, terutama saat membuka atau menutup mata. 

Dalam beberapa kasus, benjolan ini bisa disertai nyeri dan kemerahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri, pemicu, serta langkah penanganan yang tepat agar kondisinya tidak semakin memburuk. 

Mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab benjolan di bawah mata dapat membantu kamu mencegah dan mengatasi keluhan ini secara efektif.

Gejala Benjolan di Bawah Mata

Jika muncul benjolan di area bawah mata, kemungkinan besar itu disebabkan oleh kondisi yang dikenal sebagai kalazion. 

Meski berada di bagian bawah, kondisi ini sering kali masih sulit dibedakan dengan bintitan karena tampilan awalnya yang serupa.

Namun, penting untuk diketahui bahwa cara menangani kalazion dan bintitan sebenarnya berbeda. 

Oleh sebab itu, memahami ciri-ciri benjolan di bawah mata sangat penting agar penanganannya bisa lebih tepat sasaran. Berikut ini beberapa gejala yang biasanya menyertai kondisi tersebut:

Penglihatan bisa menjadi tidak jelas apabila ukuran benjolan cukup besar

-Benjolan yang besar dapat memberikan tekanan pada bola mata, hingga menyulitkan saat membuka atau menutup mata

-Mata bisa mengalami iritasi ringan

-Produksi air mata meningkat

-Tidak menimbulkan rasa nyeri

-Terasa lebih keras atau padat saat disentuh

-Dapat muncul di kelopak mata bagian atas maupun bawah

Ciri-ciri di atas merupakan tanda umum dari adanya benjolan di bawah mata. Salah satu perbedaan utama antara kondisi ini dengan bintitan adalah tidak adanya sensasi perih yang biasanya dirasakan pada bintitan.

Meskipun awalnya tidak terasa menyakitkan, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. 

Jika benjolan bertambah besar, menimbulkan nyeri saat disentuh, serta menunjukkan kemerahan, ada kemungkinan bahwa benjolan tersebut telah berkembang menjadi infeksi. 

Karena itu, mengenali gejala dan penyebab dari benjolan di bawah mata menjadi langkah awal yang penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penyebab Benjolan di Bawah Mata

Benjolan yang muncul di area bawah atau atas kelopak mata umumnya terjadi akibat adanya penyumbatan pada kelenjar meibom, yaitu kelenjar penghasil minyak yang berada di dalam kelopak mata. 

Kelenjar ini berperan penting dalam menjaga kelembaban dan perlindungan permukaan mata dengan mencampurkan minyak ke dalam air mata, sehingga mata terhindar dari kekeringan dan iritasi.

Ketika saluran kelenjar tersebut tersumbat, cairan di dalamnya tidak dapat keluar dengan normal dan akhirnya menumpuk, membentuk benjolan yang berisi cairan. 

Dalam sebagian besar kasus, penyumbatan ini berkaitan dengan peradangan pada kelenjar meibom itu sendiri. 

Namun, pada beberapa kasus lainnya, penyumbatan bisa terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang berasal dari lingkungan sekitar.

Ada sejumlah kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami benjolan di area bawah mata. Beberapa di antaranya adalah:

-Mengidap diabetes

-Memiliki riwayat kalazion atau benjolan serupa sebelumnya

-Pernah mengalami peradangan pada tepi kelopak mata (blefaritis)

-Menderita kondisi kulit seperti rosacea atau dermatitis seboroik

-Mengetahui penyebab benjolan di bawah mata tentu penting agar kamu bisa lebih waspada, terutama jika termasuk dalam kelompok yang memiliki kondisi yang rentan memicu timbulnya benjolan tersebut. 

Menghindari faktor pencetus dan menjaga kebersihan area mata menjadi langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencegah kemunculannya kembali.

Cara Mengobati Benjolan di Bawah Mata

Benjolan yang muncul di area bawah mata tentu bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Meski begitu, kondisi ini sebenarnya masih bisa ditangani, tergantung tingkat keparahannya. 

Jika gejalanya tergolong ringan—misalnya hanya tampak bengkak dan memerah tanpa rasa nyeri saat disentuh—maka penanganan mandiri di rumah masih memungkinkan. 

Namun, bila ukurannya sudah cukup besar hingga mengganggu kemampuan menutup mata, serta terasa sakit saat disentuh, maka kondisi tersebut sudah tergolong serius.

Pada kondisi yang lebih berat, sebaiknya segera temui dokter dan hindari mencoba-coba mengobati sendiri, karena hal tersebut justru bisa memperburuk infeksi. Untuk kasus ringan, beberapa langkah perawatan berikut bisa membantu:

Kompres dengan air hangat

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengompres area yang terkena menggunakan kain bersih yang telah direndam air hangat. Tempelkan pada benjolan selama sekitar 10 hingga 15 menit, dan ulangi sebanyak 3 hingga 5 kali sehari.

Pijatan lembut

Setelah kompres, lakukan pemijatan secara perlahan di area kelopak mata. Pastikan tangan dalam keadaan bersih dan area mata tidak basah sebelum memijatnya.

Hindari memencet benjolan

Meskipun tampak menggoda untuk dipencet, hal ini justru bisa memperburuk keadaan. Menekan benjolan bisa menyebabkan penyebaran infeksi dan memperlambat proses penyembuhan.

Penggunaan antibiotik

Berdasarkan informasi dari American Academy of Ophthalmology (AAO), pemberian antibiotik dapat membantu mencegah infeksi pada benjolan tersebut. Namun, penggunaannya harus berdasarkan resep dan petunjuk dari dokter.

Jika benjolan terus membesar atau mulai mengganggu penglihatan, maka langkah medis lanjutan sangat diperlukan. 

Dalam kasus seperti ini, prosedur pengangkatan benjolan menjadi pilihan utama. Operasi yang dilakukan tergolong ringan dan hanya membutuhkan bius lokal.

Pastikan kamu menginformasikan semua gejala atau kondisi kesehatan lain yang kamu miliki pada dokter sebelum tindakan dilakukan. 

Misalnya, jika kamu menderita sleep apnea, hal ini harus disampaikan karena dapat memengaruhi respons tubuh terhadap obat bius yang digunakan.

Kapan Harus ke Dokter?

Benjolan yang muncul di bawah mata bisa tergolong ringan maupun berat. Jika masih tergolong ringan, perawatan mandiri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya biasanya cukup efektif. 

Namun, apabila setelah menjalani pengobatan mandiri tidak ada tanda-tanda perbaikan dan benjolan justru semakin membesar, itu artinya kamu harus segera mendapatkan penanganan dari tenaga medis. 

Terlebih lagi, bila benjolan tak kunjung hilang dalam waktu dua hingga delapan minggu meskipun tidak terasa nyeri, maka terapi medis sangat dianjurkan.

Beberapa bentuk penanganan yang biasanya diberikan oleh dokter untuk mengatasi benjolan di bawah mata antara lain:

-Penyuntikan kortikosteroid ke bagian kelopak mata yang mengalami pembengkakan, dengan tujuan untuk mengurangi peradangan.

-Pemberian salep atau obat tetes mata antibiotik, terutama jika benjolan disebabkan oleh infeksi.

-Prosedur operasi kecil, di mana dokter akan membuat sayatan pada benjolan untuk mengeluarkan cairan yang terperangkap di dalamnya.

Perlu diketahui bahwa meskipun kondisi ini pada umumnya tidak memicu komplikasi serius, kamu tetap harus waspada apabila infeksi mulai menyebar ke seluruh bagian kelopak mata. 

Dalam situasi tersebut, bisa muncul kondisi yang disebut selulitis orbita, yaitu infeksi yang menyebabkan kelopak mata membengkak parah hingga sulit dibuka. Kondisi ini bisa disertai dengan demam tinggi dan gangguan penglihatan.

Jika kamu mengalami gejala seperti ini, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan perawatan medis secepatnya dan mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

Tips Mencegah Benjolan di Bawah Mata

Sebenarnya, kondisi benjolan di bawah mata bisa dihindari dengan langkah-langkah pencegahan yang sederhana. Upaya ini tidaklah rumit, asalkan kamu disiplin dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area sekitar mata. 

Berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa membantu mencegah munculnya benjolan tersebut:

-Pastikan tangan selalu dalam keadaan bersih sebelum menyentuh area mata untuk mencegah perpindahan bakteri.

-Jika kamu pernah mengalami benjolan di bagian ini sebelumnya, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin ke dokter guna mencegah kekambuhan.

-Jaga kebersihan barang-barang yang langsung bersentuhan dengan mata, seperti kacamata maupun lensa kontak.

-Pastikan sisa-sisa riasan di sekitar mata dibersihkan secara menyeluruh sebelum tidur.

Saat berada di luar ruangan, gunakan kacamata pelindung agar mata tidak terpapar debu dan kotoran secara langsung.

-Hindari kebiasaan mengucek mata, terutama jika tangan sedang tidak bersih.

-Bila mata terasa gatal akibat debu, bersihkan menggunakan handuk yang sudah direndam air hangat, bukan dengan tangan langsung.

-Hindari penggunaan obat sembarangan untuk mengatasi benjolan di area mata.

-Gunakan obat generik atau resep khusus hanya jika memang dianjurkan oleh dokter.

Sebagai penutup, mengetahui penyebab benjolan di bawah mata bisa membantumu mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat sebelum kondisinya memburuk.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index