Xiaomi

Xiaomi YU7 Curi Perhatian Pasar Otomotif, Jumlah Peminat Prapesan Tembus Tiga Kali Lipat Dibandingkan Model Pertama SU7

Xiaomi YU7 Curi Perhatian Pasar Otomotif, Jumlah Peminat Prapesan Tembus Tiga Kali Lipat Dibandingkan Model Pertama SU7
Xiaomi YU7 Curi Perhatian Pasar Otomotif, Jumlah Peminat Prapesan Tembus Tiga Kali Lipat Dibandingkan Model Pertama SU7

JAKARTA – Mobil listrik terbaru dari Xiaomi, YU7, langsung mencuri perhatian pasar otomotif Tiongkok. Dalam waktu singkat sejak diluncurkan, model SUV elektrik ini mencatat jumlah prapemesanan yang luar biasa, bahkan disebut tiga kali lipat lebih besar dibandingkan mobil perdana Xiaomi, SU7.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Presiden Xiaomi Group, Lu Weibing, yang mengonfirmasi bahwa minat pasar terhadap YU7 jauh melampaui ekspektasi perusahaan.

“YU7 menarik bagi khalayak yang lebih luas daripada SU7, dan kami sangat yakin tentang prospeknya,” ujar Lu.

Model YU7 merupakan kendaraan listrik kedua dari Xiaomi yang sebelumnya meluncurkan sedan SU7 pada awal 2024. Kesuksesan SU7 menjadi titik awal ekspansi Xiaomi ke industri otomotif, dan kini kehadiran YU7 memperkuat ambisi perusahaan teknologi asal Tiongkok itu dalam persaingan kendaraan listrik global.

Prapemesanan Melonjak Usai Peluncuran

Selama acara peluncuran YU7, Xiaomi mencatat lonjakan pemesanan yang signifikan. Dalam perbandingan langsung, jumlah konsumen yang melakukan prapemesanan terhadap SUV YU7 tercatat tiga kali lebih banyak dibanding saat peluncuran SU7. Hal ini menandakan bahwa desain SUV, performa, serta harga kompetitif dari YU7 berhasil menarik perhatian segmen pasar yang lebih luas.

Salah satu daya tarik utama dari YU7 adalah desainnya yang elegan dengan kemampuan jarak tempuh tinggi, serta integrasi penuh dengan HyperOS, sistem operasi yang dikembangkan Xiaomi untuk menciptakan konektivitas lintas perangkat dalam satu ekosistem.

Target Penjualan Ambisius

Tak hanya mendapat sambutan hangat dari pasar, YU7 juga menarik perhatian analis industri otomotif. Wang Bin, analis dari Deutsche Bank, memperkirakan bahwa Xiaomi dapat mengirimkan hingga 100.000 unit YU7 sepanjang tahun 2025. Angka ini menunjukkan kepercayaan terhadap kapasitas produksi dan distribusi Xiaomi yang semakin matang di sektor otomotif.

Sebagai informasi, SUV listrik ini akan bermain di segmen yang sama dengan nama-nama besar seperti Tesla Model Y dan Nio EC6, dua kompetitor kuat yang saat ini mendominasi pasar kendaraan listrik premium di Tiongkok.

Harga Bersaing di Kelas Premium

Xiaomi YU7 diperkirakan akan dibanderol dengan harga di kisaran 250.000–350.000 yuan, atau sekitar Rp571 juta hingga Rp799 juta. Angka ini menempatkan YU7 dalam rentang harga yang kompetitif dengan para pesaing utamanya:

-Tesla Model Y: 263.500 yuan (~Rp566 juta)

-Nio EC6: 358.000 yuan (~Rp817 juta)

Meskipun berada di kelas harga yang hampir selevel dengan merek-merek mapan, Xiaomi menawarkan keunggulan dalam ekosistem digital, sesuatu yang belum dimiliki sepenuhnya oleh produsen otomotif tradisional.

HyperOS memungkinkan pengguna YU7 untuk menghubungkan kendaraan mereka secara mulus dengan perangkat Xiaomi lain, mulai dari smartphone, tablet, hingga smart home. Fitur ini dinilai menjadi pembeda yang kuat bagi konsumen muda yang mencari pengalaman berkendara terintegrasi dengan kehidupan digital mereka.

Ekspansi Xiaomi di Industri Otomotif

Xiaomi, yang sebelumnya dikenal sebagai produsen smartphone dan perangkat elektronik konsumen, telah menunjukkan ambisi besarnya untuk menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik. Setelah sukses dengan SU7, peluncuran YU7 menunjukkan strategi diversifikasi produk yang cermat, dengan membidik dua segmen berbeda: sedan dan SUV.

Strategi ini tidak hanya memperluas jangkauan pasar Xiaomi, tetapi juga menciptakan fondasi kuat bagi pertumbuhan lini otomotif perusahaan ke depan. Dengan sambutan pasar yang luar biasa terhadap YU7, Xiaomi diyakini akan terus mengembangkan portofolio kendaraan listriknya dalam beberapa tahun mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index