Hiburan

Disney Bangun Taman Hiburan Pertama di Timur Tengah, Pilih Abu Dhabi Sebagai Lokasi Strategis

Disney Bangun Taman Hiburan Pertama di Timur Tengah, Pilih Abu Dhabi Sebagai Lokasi Strategis
Disney Bangun Taman Hiburan Pertama di Timur Tengah, Pilih Abu Dhabi Sebagai Lokasi Strategis

JAKARTA — The Walt Disney Company secara resmi mengumumkan rencana pembangunan taman hiburan dan resor baru di Pulau Yas, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Proyek ini akan menjadi taman hiburan pertama Disney di kawasan Timur Tengah, sekaligus menandai ekspansi global terbaru dari raksasa hiburan asal Amerika Serikat tersebut.

Dalam pengumuman di laman resminya, Disney menyebutkan bahwa proyek ini akan dikerjakan melalui kemitraan strategis dengan Miral, pengembang destinasi hiburan berbasis di Abu Dhabi yang sebelumnya telah sukses membangun sejumlah taman hiburan kelas dunia seperti Warner Bros. World, SeaWorld, Yas Waterworld, dan Ferrari World di lokasi yang sama.

Kolaborasi ini menjadi sorotan dunia karena menandai komitmen jangka panjang Disney untuk menjangkau pasar baru yang berkembang pesat di kawasan Teluk. Meski belum diumumkan secara rinci mengenai jadwal pembukaan maupun nilai investasi proyek ini, antusiasme kedua belah pihak sudah sangat tinggi.

“Kolaborasi antara Abu Dhabi dan Disney merupakan hasil luar biasa dari menggabungkan kepemimpinan visioner dan keunggulan kreatif,” ungkap Mohamed Khalifa Al Mubarak, Direktur Miral, dalam keterangan resminya.

Ia menambahkan bahwa taman hiburan Disney yang akan dibangun di Abu Dhabi ini dirancang untuk menjadi "dunia imajinasi yang sama sekali baru," serta akan menyuguhkan pengalaman yang mendalam dan penuh kenangan bagi para pengunjung dari berbagai generasi dan negara.

Disney akan mengambil alih peran utama dalam desain kreatif proyek ini, sementara Miral akan bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur dan operasionalnya. Strategi ini diambil untuk memastikan bahwa kualitas, tema, dan pengalaman pengunjung tetap konsisten dengan standar global Disney.

Robert A. Iger, CEO The Walt Disney Company, menekankan pentingnya proyek ini dalam menciptakan destinasi hiburan masa depan yang menggabungkan keunikan budaya lokal dengan teknologi mutakhir.

“Taman hiburan ini akan berdiri megah dengan memadukan arsitektur kontemporer dan teknologi modern untuk menciptakan pengalaman hiburan yang benar-benar mendalam dan khas Disney,” ujar Iger seperti dikutip dari pernyataan resminya.

Lebih jauh, resor ini dijanjikan menjadi destinasi paling interaktif dan canggih yang pernah dibangun Disney. Pengunjung akan disuguhi berbagai atraksi tematik, wahana canggih, serta pengalaman bersantap dan belanja yang menyatu dengan cerita dan karakter-karakter Disney yang ikonik.

Pembangunan taman hiburan ini juga disebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang pemerintah Abu Dhabi untuk memantapkan posisinya sebagai pusat pariwisata dan hiburan global. Pulau Yas sendiri telah dikenal sebagai pusat destinasi kelas dunia dan memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan internasional.

Mohamed Abdalla Al Zaabi, CEO Grup Miral, menegaskan bahwa kehadiran Disney akan menjadi katalis penting bagi perkembangan Pulau Yas sebagai ikon global.

“Membawa resor taman hiburan Disney ke Pulau Yas menandai tonggak sejarah dalam perjalanan kami untuk memajukan posisi pulau ini sebagai destinasi hiburan dan rekreasi global yang luar biasa,” ucap Al Zaabi.

Menurut laporan The Washington Post, meskipun Miral akan menjalankan operasional taman hiburan, lisensi kekayaan intelektual tetap berada di bawah kendali Disney. Hal ini memungkinkan Disney untuk tetap mengawasi standar mutu pengalaman pengunjung.

Langkah ekspansi ini menjadi taman hiburan Disney ketujuh di dunia, setelah sebelumnya sukses membangun Disneyland di Anaheim (AS), Orlando (AS), Tokyo (Jepang), Paris (Prancis), Shanghai (Tiongkok), dan Hong Kong. Dengan menyasar kawasan Timur Tengah yang sedang berkembang, Disney melihat potensi besar untuk memperluas basis penggemarnya.

Belum diumumkan secara resmi lini masa pembangunan, namun para pengamat industri memperkirakan proses ini akan memakan waktu beberapa tahun sebelum bisa dibuka untuk publik. Dengan lokasi yang strategis di tepi laut dan infrastruktur kelas dunia yang sudah tersedia di Pulau Yas, proyek ini diproyeksikan akan menjadi salah satu investasi pariwisata terbesar di wilayah tersebut dalam dekade ini.

Proyek ini juga menjadi bagian dari langkah diversifikasi ekonomi UEA yang tengah gencar mengembangkan sektor pariwisata dan hiburan sebagai pengganti ketergantungan terhadap minyak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index