Harga Saham United Bike Turun, Ini Analisis dan Strategi UNTD

Senin, 06 Oktober 2025 | 12:43:51 WIB
Harga Saham United Bike Turun, Ini Analisis dan Strategi UNTD

JAKARTA - Pergerakan saham PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD), produsen sepeda dan motor listrik dengan merek United Bike, tengah menjadi perhatian pelaku pasar. 

Sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD) hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu, harga saham UNTD tercatat turun 9,89%, mencerminkan tantangan yang dihadapi sektor manufaktur kendaraan ramah lingkungan di tengah ketidakpastian pasar global.

Pada perdagangan Jumat (3/10/2025), saham UNTD dibuka di level Rp83 per lembar dan ditutup melemah di Rp82 per lembar. Meski demikian, dalam rentang enam bulan terakhir, saham perusahaan ini masih menunjukkan kenaikan 15,49%, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp546,67 miliar.

Penurunan performa saham tersebut menjadi sorotan investor, mengingat UNTD merupakan salah satu emiten yang membawa misi penting dalam transformasi transportasi hijau di Indonesia melalui inovasi sepeda listrik dan motor listrik.

Manajemen Akui Dampak Ekonomi Global Pengaruhi Harga Saham

Dalam laporan public expose tahunan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama UNTD Stephen Mulyadi menjelaskan bahwa penurunan harga saham tidak lepas dari faktor eksternal, terutama situasi ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya serta sentimen investor yang masih berhati-hati.

“Kami terus memantau perkembangan pasar dan berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar harga saham dapat kembali positif ke depannya,”
ujar Stephen Mulyadi.

Pernyataan tersebut menegaskan sikap manajemen yang tetap optimistis di tengah tekanan pasar.
UNTD berkomitmen memperkuat kinerja bisnis dan menjaga fundamental keuangan perusahaan agar tetap solid, dengan fokus pada peningkatan efisiensi produksi serta perluasan pasar ekspor.

Jejak Perjalanan Saham UNTD Sejak IPO

Saham UNTD pertama kali tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Rabu 7 Februari 2024. Pada hari debutnya, saham ini naik 0,83%, atau meningkat 2 poin dari harga perdana Rp240 menjadi Rp242 per saham.

Kenaikan tersebut menandai antusiasme awal investor terhadap prospek bisnis kendaraan listrik di Indonesia yang saat itu tengah berkembang pesat.

Namun, dinamika pasar global yang fluktuatif, terutama akibat pelemahan permintaan dan kenaikan biaya bahan baku, ikut memengaruhi stabilitas harga saham perusahaan sepanjang 2025.

Meski menghadapi tekanan, UNTD tetap menunjukkan kinerja jangka menengah yang positif, dengan strategi diversifikasi produk dan perluasan pasar ekspor yang terus berjalan.

Portofolio Produk: Dari Sepeda hingga Motor Listrik

PT Terang Dunia Internusa Tbk. dikenal luas sebagai produsen sepeda dan kendaraan listrik terkemuka di Indonesia.
Perusahaan ini memiliki lini produk yang cukup beragam, mulai dari sepeda konvensional, sepeda listrik, e-Moped, hingga motor listrik di bawah merek United Bike.

Beberapa tipe sepeda yang diproduksi antara lain folding bike, mountain bike, road bike, dan berbagai jenis sepeda urban yang populer di kalangan masyarakat perkotaan.

Sementara untuk motor listrik, UNTD telah menghadirkan empat tipe unggulan, yaitu MX-1200, T-1800, TX-1800, dan TX-3000 — dengan TX-3000 menjadi model berperforma tertinggi yang ditujukan bagi pengguna perkotaan. 

“Saat ini penjualan motor berkontribusi 40%, sedangkan penjualan sepeda berkontribusi 60% dari total penjualan,”
jelas Stephen Mulyadi.

Proporsi tersebut mencerminkan strategi keseimbangan produk antara bisnis sepeda konvensional dan lini kendaraan listrik yang tengah tumbuh.

Ekspansi Pasar: Fokus ke Kawasan ASEAN

Selain memperkuat pasar domestik, UNTD juga meningkatkan penetrasi pasar ekspor, terutama di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas jangkauan produk United Bike di pasar internasional.

Direktur UNTD Andrew Mulyadi menegaskan bahwa setelah resmi melantai di BEI, perusahaan mulai membidik ekspor motor listrik ke negara-negara ASEAN.
Untuk kategori sepeda, UNTD telah lama mengekspor produknya ke berbagai negara, termasuk Eropa, Amerika, dan Asia.

“Kami ada kerja sama dengan distributor di Malaysia, dan juga ada assembling bersama di sana. Sejauh ini ekspor baru 1.000 unit, tapi target tahun ini 2.000—3.000 unit di Malaysia,” ujar Andrew saat ditemui di Gedung BEI.

Kolaborasi tersebut tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat kehadiran merek United Bike di pasar internasional, terutama di segmen kendaraan listrik yang tengah naik daun di kawasan Asia Tenggara.

Strategi Bertahan dan Prospek Jangka Panjang

Meski menghadapi tekanan harga saham, UNTD tetap fokus pada inovasi produk dan efisiensi operasional. Perusahaan terus berupaya meningkatkan daya saing melalui pengembangan teknologi motor listrik, perbaikan rantai pasok, dan peningkatan layanan purna jual.

Selain itu, tren mobilitas ramah lingkungan yang semakin digencarkan oleh pemerintah menjadi katalis positif bagi prospek bisnis UNTD ke depan.
Permintaan terhadap sepeda listrik dan motor listrik diprediksi akan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon.

Dengan demikian, meskipun saat ini harga saham UNTD mengalami koreksi, prospek jangka panjang perusahaan masih dinilai menjanjikan, terutama jika mampu memanfaatkan momentum transisi menuju kendaraan listrik nasional.

Kesimpulan: Tekanan Sementara, Potensi Tetap Cerah

Penurunan harga saham UNTD mencerminkan tantangan pasar yang bersifat sementara, bukan lemahnya fundamental perusahaan. 

Fokus manajemen terhadap ekspor, diversifikasi produk, dan inovasi kendaraan listrik menjadi faktor utama yang dapat menopang pertumbuhan jangka panjang.

Bagi investor, saham UNTD bisa menjadi peluang strategis ketika pasar mulai stabil, mengingat potensi industri kendaraan listrik masih sangat besar di Indonesia dan kawasan ASEAN.

Kinerja UNTD menunjukkan bahwa meskipun tekanan pasar global belum mereda, strategi ekspansi, kolaborasi internasional, dan inovasi teknologi tetap menjadi kunci untuk menjaga daya saing dan menumbuhkan optimisme pasar terhadap masa depan United Bike.

Terkini