JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyaksikan parade kapal perang atau sailing pass TNI Angkatan Laut di Teluk Jakarta dari atas Kapal Markas KRI dr.Radjiman Wedyodiningrat-992.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 TNI, yang puncaknya dijadwalkan pada 5 Oktober 2025.
Presiden tampak didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Biro Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya.
Sailing pass ini dipimpin oleh KRI Brawijaya-320, kapal perang terbesar di Asia Tenggara, yang menjadi simbol kekuatan TNI AL. Dari atas KRI dr. Radjiman, Presiden menyaksikan atraksi dan manuver 51 unsur kapal perang, termasuk fregat, korvet, kapal selam, kapal cepat, kapal patroli, dan kapal latih taruna AAL.
Acara ini menunjukkan profesionalisme TNI dalam koordinasi antar kapal serta kesiapan armada laut Indonesia menghadapi tantangan keamanan.
Ragam Kapal dan Kekuatan Udara TNI Diperlihatkan
TNI AL mengerahkan pasukan khusus laut serta 51 unsur kapal perang, di antaranya 6 fregat, 10 korvet, 2 kapal selam, 3 kapal LST dan LPD, 16 kapal cepat, 2 kapal ranjau, 6 kapal patroli, 4 kapal bantu, serta 2 kapal latih taruna Akademi Angkatan Laut, KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.
Parade juga menampilkan kemampuan Penerbangan Angkatan Laut dengan pesawat Bonanza, Piper, CN-235, Cassa NC-212, heli Bell-412, Heli Panther, serta 3 drone UAV yang terbang di atas perairan Teluk Jakarta.
Atraksi tembakan meriam kapal perang, RBU-6000 anti kapal selam, dan Multi Launcher Rocket System RM-70 Grad di KRI Teluk Amboina-503 menambah semarak parade. Koordinasi antara kapal perang dan penerbangan ini memperlihatkan profesionalisme tinggi prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan laut.
Parade ini menjadi sarana edukasi sekaligus hiburan, menunjukkan kesiapan TNI AL dalam menjalankan operasi gabungan yang kompleks. KRI Brawijaya-320 tampil sebagai pusat perhatian, simbol modernisasi armada laut Indonesia, dan bukti kekuatan strategis TNI di kawasan.
Kapal Markas KRI dr. Radjiman: Fasilitas Modern dan Kapasitas Besar
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 memiliki panjang 124 meter, bobot 7.300 ton, dan kecepatan maksimum 18 knot. Kapal ini mampu menampung 163 anak buah kapal, 18 pilot dan kru helikopter, tamu VVIP 1 orang, staf medis 66 orang, pasien 158 orang, dan 280 sukarelawan.
Selain itu, kapal ini dapat bertahan selama 30 hari di laut, membawa 3 unit helikopter, 2 ambulance boat, 2 kapal LCVP, dan 1 kapal RHIB.
Kapal ini juga pernah menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina, pada 18 Januari 2024, menjadi Kapal Bantu Rumah Sakit (KBRS) yang membawa 163 personel, termasuk 16 staf medis.
Fasilitas kesehatan di kapal setara rumah sakit tipe C, dengan ruang radiologi, operasi, post operasi, isolasi, perawatan, bayi, bersalin, UGD, ICU, HCU, laboratorium, dan ruang jenazah. KRI dr. Radjiman kembali ke Indonesia pada 8 Maret 2024 setelah menuntaskan misi kemanusiaan membantu korban perang di Gaza.
Parade Kapal dan Penghargaan, Momentum Kebanggaan TNI
Dari atas KRI dr. Radjiman, Presiden Prabowo dapat memantau seluruh rangkaian sailing pass dan memberikan apresiasi terhadap prajurit yang bertugas. Acara ini menjadi simbol kekuatan TNI, dedikasi prajurit, dan kesiapan armada laut dalam menghadapi berbagai tantangan pertahanan nasional.
Rangkaian kegiatan ini juga memperkuat kebanggaan bangsa dan menegaskan peran TNI dalam menjaga kedaulatan, persatuan, dan keamanan negara. Parade kapal perang dan pertunjukan kekuatan udara menunjukkan profesionalisme TNI dalam operasi gabungan laut dan udara.
Kesiapan dan koordinasi prajurit TNI menegaskan komitmen mereka untuk terus meningkatkan kemampuan serta menjaga keamanan perairan Indonesia. Momentum HUT ke-80 TNI ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai pengabdian prajurit dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.