Proyek Tambang Pani Jadi Katalis Utama Lonjakan Saham EMAS

Jumat, 03 Oktober 2025 | 10:40:43 WIB
Proyek Tambang Pani Jadi Katalis Utama Lonjakan Saham EMAS

JAKARTA - Keputusan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) untuk resmi memulai tahap awal operasi di Tambang Emas Pani, Gorontalo, langsung menjadi katalis positif yang mendorong harga saham perseroan melonjak tajam. 

Sentimen optimisme pasar ini tidak hanya tercermin dari grafik perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi juga menguatkan keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang industri tambang emas nasional.

Pada perdagangan Kamis 2 Oktober 2025, saham EMAS yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sempat melesat hingga menyentuh level tertinggi Rp4.950 per saham. 

Lonjakan tersebut mendekati batas auto reject atas (ARA), sebuah pencapaian yang menunjukkan antusiasme besar dari pelaku pasar.

Berdasarkan data perdagangan, saham EMAS dibuka menguat ke level Rp4.010 dan bahkan sempat menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) Rp4.750.

 Hingga pukul 10.22 WIB, kenaikan harga saham tercatat lebih dari 23 persen, membuat kapitalisasi pasarnya menembus angka Rp80 triliun.

Proyek Strategis di Gorontalo

Kenaikan tajam ini erat kaitannya dengan pengumuman perseroan mengenai dimulainya first mining atau penambangan perdana di Tambang Emas Pani. Proses ini menandai tonggak sejarah penting dalam perjalanan Merdeka Gold Resources.

“First mining adalah tonggak penting bagi MGR, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Presiden Direktur MGR, Boyke P. Abidin. “Fase yang menandai dimulainya kegiatan penambangan yang dalam waktu dekat diikuti dengan fase pelindian, pengolahan, dan produksi emas.”

First mining dimulai dengan pengupasan lapisan tanah (overburden stripping) dan pengambilan bijih pertama, sebuah langkah krusial sebelum masuk ke tahap produksi penuh. 

Lokasi tambang yang berada di Desa Hulawa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, diyakini akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Cadangan Emas Melimpah dengan Umur Panjang

Tambang Emas Pani mengandung lebih dari 7 juta ounces emas, menjadikannya salah satu cadangan terbesar yang ada di Indonesia saat ini. 

Tambang ini dirancang untuk beroperasi dalam jangka waktu panjang (multidekade), sehingga menjanjikan kontribusi signifikan tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga perekonomian daerah.

Pengelolaan tambang dilakukan oleh beberapa anak usaha MGR yang bertanggung jawab atas operasi penambangan, fasilitas pengolahan, hingga infrastruktur pendukung. 

Dengan model tambang terbuka (open pit), proyek ini dikembangkan secara bertahap untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi operasi.

Tahap Pengembangan dan Produksi

Pada fase awal, MGR menggunakan metode pengolahan heap leach dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun. Dari metode ini, perseroan menargetkan produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun.

Selanjutnya, pada tahap lanjutan, akan dibangun fasilitas pengolahan carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton bijih per tahun. Fasilitas ini direncanakan diekspansi hingga 12 juta ton bijih per tahun pada 2030.

Apabila kedua fasilitas tersebut beroperasi penuh, gabungan kapasitas heap leach dan CIL diproyeksikan mencapai 19 juta ton bijih per tahun, dengan potensi produksi emas hingga 500.000 ounces per tahun. Produksi emas pertama dari heap leach ditargetkan bisa dicapai pada kuartal I-2026.

Dampak Ekonomi bagi Gorontalo dan Sekitarnya

Selain menjadi mesin pertumbuhan bagi perusahaan, keberadaan Tambang Emas Pani diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo. 

Mulai dari penciptaan lapangan kerja, peluang usaha lokal, hingga peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), semua menjadi multiplier effect dari proyek strategis ini.

Boyke P. Abidin menegaskan bahwa manfaat ekonomi ini akan dikelola dengan prinsip keberlanjutan.

“Kami berkomitmen untuk menjalankan operasi yang bertanggung jawab, mematuhi prinsip Good Mining Practices dan standar Environmental, Social, and Governance yang tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Respon Pasar Saham

Antusiasme pasar terhadap pengumuman first mining tercermin jelas dari pergerakan saham EMAS. Investor menilai dimulainya operasi tambang sebagai sinyal kuat bahwa perusahaan mulai beralih dari fase persiapan ke tahap monetisasi cadangan emas.

Kenaikan lebih dari 23 persen dalam satu hari menjadi bukti bahwa proyek Pani tidak hanya menarik minat investor institusi, tetapi juga retail yang melihat potensi jangka panjang. 

Kapitalisasi pasar yang melonjak ke atas Rp80 triliun pun mempertegas posisi EMAS sebagai salah satu emiten tambang emas paling menjanjikan di BEI.

Potensi Jangka Panjang

Dengan cadangan emas besar dan strategi pengembangan bertahap, Merdeka Gold Resources menempatkan dirinya di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama di industri tambang emas Asia Pasifik.

Selain itu, dukungan pasar modal melalui kepercayaan investor akan menjadi modal tambahan untuk pembiayaan pengembangan infrastruktur dan ekspansi kapasitas produksi. 

Bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar, proyek ini diharapkan menghadirkan manfaat sosial-ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Lonjakan saham EMAS dalam perdagangan terbaru bukan sekadar fenomena spekulatif, melainkan cerminan optimisme pasar terhadap prospek Tambang Emas Pani. 

Dengan cadangan emas melimpah, strategi pengolahan bertahap, serta komitmen pada praktik pertambangan yang bertanggung jawab, Merdeka Gold Resources menegaskan diri sebagai pemain penting dalam industri emas nasional maupun regional.

Sentimen positif yang timbul dari pengumuman first mining ini diharapkan tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi lokal di Gorontalo dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

Terkini