Erick Thohir Dorong Deregulasi Permudah Olahraga Indonesia

Kamis, 25 September 2025 | 09:34:06 WIB
Erick Thohir Dorong Deregulasi Permudah Olahraga Indonesia

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, memulai gebrakan besar dengan menyederhanakan 191 peraturan menteri yang terbit sejak 2009 menjadi hanya 20 regulasi.

Langkah ini dilakukan untuk mengurangi birokrasi yang selama ini menghambat sistem keolahragaan nasional. Selain itu, Erick Thohir mencabut Peraturan Menpora Nomor 14 Tahun 2024 yang sebelumnya sempat menimbulkan kontroversi di kalangan pemangku kepentingan olahraga.

Keputusan ini diambil setelah berbagai masukan dan diskusi dengan pihak terkait. Menurut Erick, deregulasi ini menjadi simbol perubahan yang ingin diwujudkan dalam sistem keolahragaan nasional.

Ia berharap langkah ini menjadi awal dari proses reformasi yang lebih luas, termasuk meningkatkan efektivitas kerja Kemenpora dan kualitas layanan kepada cabang olahraga serta masyarakat.

Langkah Erick ini juga dianggap sebagai bentuk implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyederhanakan regulasi di semua kementerian. Dengan pengurangan aturan yang signifikan, diharapkan proses birokrasi menjadi lebih cepat, mudah, dan efisien.

Tujuan Penyederhanaan Regulasi

Erick Thohir menegaskan bahwa deregulasi ini bertujuan utama meningkatkan efektivitas birokrasi. Menurutnya, sistem lama yang terlalu banyak peraturan justru memperlambat proses pengambilan keputusan dan koordinasi antarinstansi.

Selain itu, kebijakan ini juga mendukung transformasi keolahragaan nasional yang lebih modern dan dinamis. Erick menekankan pentingnya memadukan regulasi dengan praktik terbaik nasional dan internasional agar tercipta ekosistem olahraga yang kompetitif.

Kebijakan penyederhanaan ini telah dikoordinasikan dengan Menteri Hukum untuk memastikan setiap aturan baru sejalan dengan ketentuan hukum nasional dan standar internasional. Erick ingin memastikan bahwa setiap regulasi yang tersisa memiliki dampak nyata dan relevan bagi pengembangan olahraga.

Ia berharap melalui langkah ini, seluruh proses kerja Kemenpora menjadi lebih efisien dan kolaboratif. Erick menegaskan bahwa penyederhanaan regulasi bukan sekadar mengurangi jumlah peraturan, tetapi juga memperkuat tata kelola dan memperjelas peran masing-masing pihak dalam sistem keolahragaan.

Dampak Bagi Pemangku Kepentingan Olahraga

Dengan adanya penyederhanaan aturan, kerja sama antara Kemenpora dan pemangku kepentingan olahraga akan lebih mudah dilakukan. Cabang olahraga, KONI, KOI, dan organisasi terkait kini memiliki panduan yang lebih jelas dan prosedur yang tidak berbelit.

Erick menekankan pentingnya introspeksi dari setiap pihak agar tujuan reformasi birokrasi dapat tercapai. Para pemangku kepentingan diharapkan menyesuaikan diri dengan regulasi baru, meningkatkan koordinasi, dan menghindari konflik kepentingan.

Langkah deregulasi ini juga selaras dengan semangat reformasi birokrasi yang digalakkan Presiden Prabowo Subianto. Erick percaya bahwa jika semua pihak bergerak searah, ekosistem olahraga nasional akan semakin inklusif dan produktif.

Selain itu, penyederhanaan regulasi diharapkan mendorong inovasi dalam pengembangan program olahraga, mulai dari pembinaan atlet muda hingga penyelenggaraan event skala nasional dan internasional. Semua pihak memiliki kesempatan lebih besar untuk berkontribusi secara efektif.

Komitmen Membangun Ekosistem Olahraga

Erick Thohir menekankan komitmen membangun ekosistem olahraga yang inklusif, transparan, dan kompetitif. Deregulasi ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut, sekaligus mendorong semua pihak bekerja sama dengan lebih baik.

Melalui penyederhanaan regulasi, Menpora berharap KOI, KONI, dan cabang olahraga bisa bersatu untuk meningkatkan kualitas olahraga nasional. Erick ingin menciptakan lingkungan yang sehat, di mana setiap atlet dan organisasi dapat bersaing secara adil dan berdaya saing tinggi.

Erick Thohir juga percaya bahwa langkah ini akan memacu pertumbuhan olahraga nasional secara keseluruhan. Dengan regulasi yang jelas, proses pengambilan keputusan lebih cepat, dan kolaborasi antarinstansi lebih erat, kualitas program pembinaan atlet dan pengembangan olahraga akan meningkat.

Di sisi lain, deregulasi ini juga menjadi dorongan bagi Kemenpora untuk terus melakukan evaluasi diri. Erick berharap setiap kebijakan ke depan tetap relevan, efektif, dan mendukung tujuan jangka panjang, yaitu menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan dan dapat bersaing di tingkat global.

Kesimpulannya, gebrakan Erick Thohir dalam menyederhanakan regulasi di Kemenpora menunjukkan visi yang jelas dan keberanian dalam membangun ekosistem olahraga nasional. Langkah ini tidak hanya mempermudah birokrasi, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan olahraga yang lebih profesional, inklusif, dan kompetitif.

Dengan demikian, seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem olahraga memiliki kesempatan lebih besar untuk berkontribusi secara maksimal, demi kemajuan olahraga nasional dan pencapaian prestasi atlet Indonesia di kancah internasional.

Terkini

OPPO A6 Pro 4G Hadir Dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh

Kamis, 25 September 2025 | 11:08:08 WIB

Samsung Galaxy Tab S11 Series Hadir Dengan Fitur Lengkap

Kamis, 25 September 2025 | 11:08:04 WIB

Review Vivo V60 Lite 5G: Baterai 6.500mAh dan Layar AMOLED

Kamis, 25 September 2025 | 11:08:03 WIB

Review Huawei Pura 70 Ultra: Spesifikasi dan Fitur Premium

Kamis, 25 September 2025 | 11:08:01 WIB