Harga Minyak Stabil, Investor Tunggu Sanksi Rusia Berikutnya

Selasa, 16 September 2025 | 10:49:44 WIB
Harga Minyak Stabil, Investor Tunggu Sanksi Rusia Berikutnya

JAKARTA - Perdagangan minyak pada Selasa pagi menunjukkan kenaikan tipis dan stabil. Pukul 07.21 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2025 berada di US$ 63,35 per barel, naik 0,08% dari harga sehari sebelumnya yang tercatat US$ 63,30 per barel. Kenaikan tipis ini menunjukkan pergerakan pasar yang berhati-hati di tengah ketidakpastian geopolitik dan kondisi fundamental yang lemah.

Para investor mulai menyesuaikan strategi mereka dengan menunggu langkah lebih lanjut dari pihak berwenang terkait pasokan minyak global, terutama dari Rusia. Harga yang stabil di kisaran US$ 63 per barel mencerminkan ketahanan pasar dalam menghadapi isu sanksi dan potensi gangguan pasokan.

Fokus Investor pada Sanksi Rusia

Investor global kini mencermati kemungkinan sanksi terhadap pasokan minyak Rusia yang dapat mempengaruhi dinamika pasar energi. Uni Eropa tengah mempertimbangkan pembatasan baru bagi perusahaan dari India dan China yang membeli minyak Rusia. Keputusan ini menjadi sorotan karena kedua negara tersebut termasuk pembeli terbesar minyak Rusia sejak konflik di Ukraina pada 2022.

Kebijakan sanksi berpotensi menimbulkan perubahan signifikan pada pasokan minyak global. Investor bersiap menghadapi skenario di mana pasokan minyak Rusia berkurang, yang bisa menimbulkan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan.

Sanksi Sekunder dan Tanggapan AS

Sejak konflik dimulai, Amerika Serikat telah mengenakan sanksi tarif sekunder sebesar 50% terhadap India. Namun, sejauh ini Washington belum menjatuhkan sanksi terhadap China, dengan pertimbangan untuk menjaga kestabilan hubungan perdagangan dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menekankan bahwa Amerika Serikat tidak akan menindaklanjuti ancaman sanksi terhadap pembeli minyak Rusia kecuali Eropa mengambil langkah serupa. Hal ini menunjukkan koordinasi internasional menjadi faktor penting dalam menentukan arah pasar minyak.

Pergerakan Pasar Dalam Kisaran Sempit

Sejumlah analis mencatat bahwa harga minyak bergerak dalam kisaran sempit selama sebulan terakhir. Ketegangan geopolitik meningkat, namun fundamental pasar yang lemah membatasi lonjakan harga. Investor mengamati kombinasi faktor ini untuk menentukan strategi perdagangan.

Ketidakpastian pasokan dan potensi sanksi membuat harga minyak tetap stabil, sementara pihak-pihak terkait menunggu keputusan lebih lanjut dari Uni Eropa dan langkah koordinasi dengan Amerika Serikat.

Prospek Jangka Dekat Pasar Minyak

Meski kenaikan tipis tercatat pada perdagangan Selasa pagi, prospek jangka dekat pasar minyak masih tergantung pada perkembangan geopolitik dan keputusan sanksi. Perubahan kebijakan Eropa atau eskalasi ketegangan bisa memicu fluktuasi harga lebih signifikan.

Investor, produsen, dan konsumen minyak global kini berada dalam fase menunggu, memantau sinyal dari Eropa, Amerika Serikat, China, dan India. Strategi hedging serta perencanaan pasokan menjadi kunci bagi para pelaku pasar agar tetap adaptif menghadapi potensi perubahan pasokan dan harga minyak.

Secara keseluruhan, perdagangan minyak pada Selasa pagi tetap stabil dengan kenaikan tipis, didorong perhatian investor pada potensi sanksi pasokan Rusia. Meski fundamental pasar lemah, ketegangan geopolitik masih menjadi faktor penentu arah harga minyak global. Investor terus memantau keputusan Uni Eropa dan respons Amerika Serikat, sementara pasar bergerak dengan kehati-hatian dalam kisaran harga saat ini.

Terkini

Cegah Masalah Gigi, Kemenkes Tingkatkan Kesadaran Publik

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:54 WIB

Poco M7 Plus RAM 4GB Hadir Dengan Fitur Lengkap Performa Gacor

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:52 WIB

Motorola Moto Pad 60 Series Hadir Dengan Fitur Premium

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:49 WIB

5 Wisata Petualangan Susur Sungai Yogyakarta Nikmati Alam

Selasa, 16 September 2025 | 15:49:47 WIB