BMKG Peringatkan Banten soal Cuaca dan Gelombang Laut

Kamis, 03 Juli 2025 | 14:18:21 WIB
BMKG Peringatkan Banten soal Cuaca dan Gelombang Laut

JAKARTA - Warga Banten diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca hari ini, Kamis, 3 Juli 2025. Prakiraan terbaru dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Selatan menyebutkan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan melanda berbagai wilayah di provinsi tersebut. Tak hanya itu, gelombang laut kategori sedang juga diprediksi akan terjadi di sejumlah perairan sekitar Banten.

Menurut prakirawan BBMKG Wilayah II Tangsel, Hilma, pada pagi hari cuaca di seluruh wilayah Banten terpantau cerah berawan hingga berawan. Namun, kondisi ini berubah saat memasuki siang hari. Hujan ringan diperkirakan mulai turun di beberapa lokasi, sementara hujan sedang berpotensi terjadi di sejumlah daerah.

"Pada siang hari, potensi hujan ringan melanda sejumlah daerah, sementara hujan sedang diprediksi terjadi di wilayah Kresek, Cisoka, Balaraja, Tigaraksa, Pasar Kemis, Kopo, Jawilan, Maja, Curugbitung, Lebakgedong, Sobang, Cibeber, Cigemblong, dan Cirinten," ujar Hilma.

Diperkirakan, intensitas hujan akan terus berlanjut hingga malam hari. Hujan ringan akan meluas ke wilayah Cinangka, Padarincang, Pabuaran, Baros, Petir, Carita, dan Labuan. Tak hanya itu, sejumlah titik di Tangerang seperti Serpong dan Pondok Aren juga berpotensi diguyur hujan ringan menjelang malam.

Memasuki dini hari, hujan ringan masih berpeluang terjadi di wilayah Tanara, Tirtayasa, Pontang, Kronjo, Kresek, Kemiri, Mauk, Pakuhaji, Sepatan, Rajeg, dan Tangerang. Suhu udara secara umum berada dalam kisaran 23 hingga 33 derajat Celsius, dengan tingkat kelembapan udara mencapai 65 hingga 95 persen. Adapun angin diperkirakan bertiup dari arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 5 hingga 35 kilometer per jam.

Selain menyampaikan informasi terkait hujan, BBMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat. Warga diminta mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang. Peringatan ini secara khusus ditujukan bagi warga yang tinggal di Kabupaten Lebak bagian timur dan selatan, Kabupaten Serang bagian timur, serta Kabupaten Tangerang bagian tengah dan selatan.

Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir maupun para nelayan, BMKG juga memberikan perhatian khusus terkait kondisi laut. Dikeluarkan peringatan adanya gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter atau dalam kategori sedang. Gelombang ini berpotensi terjadi di wilayah Selat Sunda Barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak.

Kondisi gelombang laut seperti ini, menurut BMKG, berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran dan para nelayan tradisional. Oleh karena itu, warga pesisir, khususnya yang menggantungkan hidup dari laut, diminta untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melaut.

Meski hujan yang diprediksi umumnya ringan hingga sedang, namun Hilma mengingatkan bahwa perubahan cuaca di wilayah tropis seperti Indonesia dapat berlangsung cepat dan dinamis. “Kondisi ini diperkirakan terus berlanjut hingga malam hari, dengan hujan ringan meluas ke wilayah Cinangka, Padarincang, Pabuaran, Baros, Petir, Carita, Labuan, hingga sejumlah wilayah di Tangerang seperti Serpong dan Pondok Aren,” jelasnya.

Adanya potensi hujan dan gelombang tinggi ini juga menjadi perhatian khusus bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan bencana, terutama di wilayah-wilayah rawan longsor atau banjir. Pemerintah daerah diharapkan siaga dan melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan risiko.

Dalam beberapa tahun terakhir, cuaca ekstrem semakin sering terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Banten. Hujan deras dalam waktu singkat kerap menimbulkan genangan atau banjir di kawasan permukiman, terutama di daerah dengan sistem drainase yang kurang baik.

Dengan demikian, imbauan dari BMKG ini tidak hanya penting bagi masyarakat umum, tapi juga relevan bagi para pengambil kebijakan di tingkat daerah. Penguatan sistem peringatan dini, edukasi masyarakat, hingga kesiapan logistik penanganan darurat menjadi bagian penting dari upaya mitigasi risiko bencana berbasis cuaca.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG, baik melalui aplikasi resmi, situs web, maupun media sosial. Informasi yang cepat dan akurat akan membantu dalam mengambil keputusan, khususnya terkait keselamatan.

Bagi para pelaku usaha di sektor pertanian, perikanan, dan transportasi, informasi prakiraan cuaca harian menjadi data penting yang bisa mempengaruhi hasil produksi maupun keselamatan operasional.

Kondisi cuaca yang tidak menentu di wilayah Banten ini juga menjadi pengingat bahwa perubahan iklim telah menjadi kenyataan yang tidak bisa diabaikan. Perubahan pola hujan, frekuensi kejadian ekstrem, hingga kenaikan suhu menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.

Dalam konteks ini, sinergi antara BMKG, pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha menjadi kunci dalam menghadapi tantangan cuaca dan iklim di masa depan. Informasi yang disampaikan oleh Hilma dan tim BBMKG Wilayah II Tangsel bukan sekadar data teknis, tapi juga bentuk nyata dari upaya melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Terkini

Lenovo 300E Chromebook Generasi Dua Laptop Murah Fleksibel

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:53 WIB

6 Shio Mendapat Kesempatan Membuka Hati dan Menerima Kasih

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:51 WIB

Haechan NCT Bersinar Debut Solo Lewat Album TASTE

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:50 WIB