BMKG Ungkap Pemicu Gempa Berau

Kamis, 03 Juli 2025 | 14:25:24 WIB
BMKG Ungkap Pemicu Gempa Berau

JAKARTA - Aktivitas seismik yang terdeteksi di Kabupaten Berau dalam tiga hari terakhir memunculkan kewaspadaan tersendiri di wilayah tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa penyebab meningkatnya aktivitas gempa ini berkaitan erat dengan pergerakan dari Sesar Mangkalihat.

Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, mengonfirmasi bahwa selama dua hari terakhir, wilayah Berau mengalami tiga gempa bumi. Dua gempa tercatat terjadi, dan satu gempa lainnya mengguncang wilayah timur laut Berau.

“Benar, kemarin (Selasa, red) dua gempa, hari ini (kemarin, red) juga ada guncangan,” kata Ade.

Gempa pertama terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 Wita dengan magnitudo 3,6. Lokasinya berada di 2.32 Lintang Utara (LU) dan 117.12 Bujur Timur (BT), atau sekitar 40 kilometer barat laut dari pusat Kabupaten Berau, tepatnya di area Kecamatan Kelay. Gempa ini memiliki kedalaman 6 kilometer.

Malam harinya, guncangan kedua kembali terasa di wilayah yang sama. Gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 23.00 Wita tersebut tercatat memiliki kekuatan lebih besar, yakni magnitudo 3,7. Lokasi gempa masih berada di Kecamatan Kelay.

Keesokan harinya, gempa kembali terjadi sekitar pukul 12.55 Wita. Guncangan ini berasal dari wilayah timur laut Kabupaten Berau, tepatnya di Kampung Kasai, Kecamatan Pulau Derawan. Gempa berkekuatan magnitudo 2,5 itu terjadi pada kedalaman 7 kilometer, dengan lokasi koordinat 2.29 LU dan 117.82 BT, atau sekitar 57 kilometer dari pusat Kabupaten Berau.

Ade Heryadi menjelaskan bahwa rangkaian gempa ini terjadi akibat adanya pergerakan pada struktur geologi bawah tanah yang dikenal sebagai Sesar Mangkalihat.

“Meningkatnya aktivitas gempa ini karena adanya pergerakan Sesar Mangkalihat,” ujarnya.

Ia menambahkan, guncangan dari ketiga gempa tersebut tidak dirasakan secara luas oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh magnitudo gempa yang tergolong kecil serta lokasi pusat gempa yang cukup dalam.

Namun demikian, BMKG tetap mengimbau warga untuk selalu waspada, terutama jika gempa terjadi pada malam hari. Meskipun kekuatan guncangan masih berada pada skala rendah dan tidak menimbulkan kerusakan maupun korban, kemungkinan gempa dengan kekuatan lebih besar tidak dapat sepenuhnya diabaikan.

“Tidak menutup kemungkinan (gempa besar, red), makanya saya minta tetap waspada,” lanjut Ade.

Menurutnya, keberadaan sesar aktif di wilayah Kalimantan Timur bukanlah hal baru. Sesar Mangkalihat diketahui melintasi wilayah Kalimantan bagian timur dan sering menjadi sumber aktivitas seismik meskipun intensitasnya tidak setinggi zona-zona gempa lain di Indonesia, seperti di wilayah Sumatra, Jawa, atau Sulawesi.

Terpisah, Kapolsek Kelay, AKP Sukidin, membenarkan bahwa masyarakat memang merasakan adanya getaran. Namun, menurutnya, kondisi warga masih tetap tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda kepanikan.

“Gempa memang terasa oleh sebagian masyarakat, namun masyarakat tidak panik. Nihil (korban jiwa dan kerusakan),” ungkapnya.

Ia memastikan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan adanya kerusakan bangunan, infrastruktur, ataupun korban jiwa akibat serangkaian gempa tersebut.

Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus memantau perkembangan situasi. BMKG sendiri secara rutin melakukan pengawasan terhadap aktivitas seismik di wilayah tersebut untuk mendeteksi potensi gempa susulan.

Mengingat wilayah Kalimantan Timur relatif jarang mengalami gempa yang besar, warga Berau mungkin tidak terbiasa dengan peristiwa seperti ini. Namun, meningkatnya aktivitas sesar aktif mengingatkan bahwa potensi bencana tetap ada, meskipun secara historis wilayah tersebut bukan merupakan zona gempa utama.

Ade Heryadi menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, agar tetap tenang dan tahu bagaimana bersikap ketika terjadi gempa bumi. Ia juga mengimbau warga untuk memastikan struktur bangunan rumah cukup kuat, serta memahami jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi gempa besar.

“Sekalipun skalanya kecil, masyarakat harus tetap tanggap. Waspada itu penting,” tuturnya.

BMKG akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik, termasuk potensi gempa susulan maupun perkembangan pergerakan sesar di wilayah Mangkalihat dan sekitarnya.

Untuk saat ini, BMKG mengimbau warga tidak terpancing oleh informasi yang tidak valid atau hoaks mengenai prediksi gempa besar yang beredar di media sosial. Semua informasi resmi terkait gempa bumi akan selalu disampaikan melalui kanal resmi BMKG.

“Informasi terkait gempa selalu kami update. Masyarakat bisa langsung memantau di aplikasi BMKG atau media resmi lainnya,” pungkas Ade.

Dengan tiga kali gempa dalam kurun waktu singkat, Kabupaten Berau menjadi pengingat bahwa potensi geologis tidak bisa diabaikan meski wilayah tidak berada di jalur cincin api seperti pulau-pulau besar lainnya di Indonesia. Warga diimbau tetap tenang namun siaga, dan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran penting dalam membangun budaya tanggap bencana sejak dini.

Terkini

Lenovo 300E Chromebook Generasi Dua Laptop Murah Fleksibel

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:53 WIB

6 Shio Mendapat Kesempatan Membuka Hati dan Menerima Kasih

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:51 WIB

Haechan NCT Bersinar Debut Solo Lewat Album TASTE

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:50 WIB