JAKARTA — Upaya Pemerintah Kota Batam bersama BP Batam dalam menata ulang infrastruktur jalan mulai memperlihatkan arah baru pembangunan kota. Tak sekadar memperbaiki lalu lintas, rencana besar ini membawa semangat menciptakan Batam sebagai kota yang ramah transportasi, aman, dan indah untuk semua pengguna jalan.
Dalam rapat lanjutan yang digelar di Gedung Bida Annex II Lantai 4 BP Batam, berbagai instansi terkait berkumpul untuk mematangkan konsep penataan jalan raya secara menyeluruh. Penataan ini mencakup pembangunan jalur lambat khusus roda dua, jalur sepeda, jalur Bus Rapid Transit (BRT), halte terintegrasi, hingga taman kota yang akan menghiasi sisi jalan utama.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd., menekankan bahwa inisiatif ini tidak semata soal infrastruktur transportasi, melainkan menyangkut keseluruhan wajah kota yang tertib dan nyaman. “Ini bukan hanya soal marka atau trotoar. Kita ingin jalan di Batam menjadi ruang publik yang tertib, aman, sekaligus indah,” ujar Jefridin dalam rapat tersebut.
Penataan ini merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya, yang kali ini diperdalam dengan pemaparan desain teknis dari masing-masing perangkat daerah. Hadir dalam pertemuan itu Deputi Infrastruktur BP Batam Mouris Limanto, perwakilan dari Polda Kepri, Satlantas Polresta Barelang, serta dinas teknis seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perkimtan, dan Dinas Bina Marga Kota Batam.
Fokus pada Jalur Transportasi Aman dan Nyaman
Salah satu sorotan utama datang dari Dinas Perhubungan Kota Batam yang menggarisbawahi pentingnya marka jalan dan pengaturan jalur dengan mengutamakan keselamatan pengguna. Jalur sepeda, misalnya, dirancang agar menyatu dengan trotoar lebar di kawasan pusat kota, seperti koridor Dataran Engku Putri hingga Ocarina.
Dishub juga memperkenalkan beberapa konsep pendukung lainnya, termasuk rencana pelaksanaan car free day, sistem BRT, serta halte yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi umum.
Estetika Jalan sebagai Wajah Kota
Tidak hanya aspek transportasi, Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, dan Pertamanan (Perkimtan) turut memperkuat rencana ini dengan menambahkan elemen keindahan kota. Mereka mengusulkan pembangunan taman jalan di sepanjang jalur utama, lengkap dengan bunga bougainvillea dan tanaman warna-warni di bahu jalan.
Rancangannya cukup detil, dengan lebar satu meter khusus tanaman dan penggunaan border pengarah agar tetap tertib dan teratur. Langkah ini dinilai mampu menghadirkan pengalaman berkendara dan berjalan kaki yang lebih menyenangkan bagi warga Batam maupun wisatawan.
Jalur Sepeda Menyatu dengan Ruang Terbuka Hijau
Selain memperindah, konsep penataan ini juga menekankan integrasi antara jalur transportasi dan ruang terbuka hijau. Jalur sepeda yang dirancang akan menyatu dengan taman dan pencahayaan jalan, sehingga bisa digunakan secara aman di siang maupun malam hari.
Langkah ini dinilai strategis untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengurangan emisi dan peningkatan kualitas hidup kota.
Pendekatan Terpadu untuk Efisiensi Implementasi
Dalam pertemuan tersebut, seluruh instansi menyepakati bahwa rencana ini harus dikerjakan secara terpadu dan terintegrasi antar-organisasi. Tidak hanya melibatkan sektor publik, prosesnya juga membutuhkan sinergi dari aparat kepolisian hingga dinas kebersihan dan pertamanan.
Wakil Wali Kota sekaligus Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, dijadwalkan akan memimpin rapat lanjutan sebagai bentuk komitmen tinggi dari pimpinan daerah terhadap proyek ini.
Sebagai langkah awal, Jefridin menginstruksikan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) segera mengkompilasi seluruh bahan presentasi, agar rapat berikutnya dapat fokus langsung pada eksekusi program. “Untuk memaksimalkan rapat selanjutnya, kami minta semua bahan presentasi dari OPD sudah dikompilasi agar diskusi bisa langsung fokus pada implementasi,” tegas Jefridin.
Menuju Kota Masa Depan
Penataan jalan dengan pendekatan menyeluruh ini menjadi awal dari transformasi Batam menjadi kota masa depan yang lebih manusiawi. Tak hanya memfasilitasi kendaraan, kota juga diharapkan menjadi ruang hidup yang harmonis antara manusia, kendaraan, dan alam.
Rencana pengembangan jalur lambat, taman jalan, hingga sistem transportasi umum yang terintegrasi merupakan cerminan dari visi jangka panjang Pemerintah Kota Batam. Ke depan, wajah kota tidak lagi hanya diukur dari tingginya gedung atau jumlah kendaraan, tapi juga dari kenyamanan warganya dalam bergerak dan berinteraksi di ruang publik.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan lembaga teknis, Batam kini menapaki babak baru dalam pembangunan infrastruktur transportasi berbasis manusia. Sebuah transformasi menuju kota modern yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga hangat dan ramah bagi semua.