Harga Gula dan Minyak Goreng Naik Jelang Libur Panjang, Komoditas Cabai dan Protein Hewani Justru Melemah

Rabu, 28 Mei 2025 | 15:47:32 WIB
Harga Gula dan Minyak Goreng Naik Jelang Libur Panjang, Komoditas Cabai dan Protein Hewani Justru Melemah

JAKARTA – Menjelang momentum libur panjang, harga sejumlah komoditas pangan strategis nasional menunjukkan pergerakan yang beragam. Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional pukul 11.54 WIB, dua komoditas utama yakni gula konsumsi dan minyak goreng curah tercatat masih bertahan di atas harga acuan pemerintah, sementara komoditas cabai dan protein hewani justru mengalami penurunan harga secara nasional.

Kenaikan harga ini terjadi di tengah ekspektasi meningkatnya konsumsi selama libur panjang yang berpotensi mendorong permintaan bahan pangan di pasaran. Namun, tidak semua komoditas mengalami hal yang sama. Beberapa mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Gula dan Minyak Goreng Naik Tajam

Gula konsumsi menjadi salah satu komoditas yang mengalami lonjakan paling signifikan. Rata-rata harga nasional mencapai Rp18.503 per kilogram, atau lebih tinggi 56,73% dari HAP yang ditetapkan sebesar Rp11.800 per kilogram.

Sementara itu, minyak goreng curah juga masih berada di atas HET Minyakita. Harga rata-rata nasional tercatat sebesar Rp17.752 per kilogram, 13,07% lebih tinggi dari HET yang dipatok pemerintah sebesar Rp15.700 per kilogram.

Kondisi ini menjadi perhatian utama menjelang periode libur panjang karena berisiko menekan daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Komoditas Cabai Alami Koreksi Harga

Berbanding terbalik, harga cabai merah keriting menunjukkan penurunan signifikan. Harga rata-rata nasional saat ini berada di angka Rp44.689 per kilogram, atau lebih rendah 18,75% dari kisaran HAP nasional antara Rp37.000 hingga Rp55.000 per kilogram.

Tren penurunan juga terjadi pada cabai rawit merah, yang kini diperdagangkan pada harga rata-rata Rp46.384 per kilogram, atau turun 18,62% dari HAP nasional yang ditetapkan di kisaran Rp40.000 hingga Rp57.000.

Fluktuasi harga ini umumnya dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan akibat musim panen di beberapa sentra produksi seperti Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Protein Hewani Turun, Harga Beras Masih Tinggi

Selain cabai, harga protein hewani juga menunjukkan pelemahan. Harga rata-rata nasional daging ayam ras turun ke level Rp34.682 per kilogram, 13,3% lebih rendah dibandingkan HAP Rp40.000 per kilogram. Sementara itu, telur ayam ras dijual dengan harga rata-rata Rp28.906 per kilogram, juga di bawah HAP sebesar Rp30.000.

Daging sapi murni mencatatkan harga rata-rata Rp135.156 per kilogram, turun 3,46% dari HAP nasional sebesar Rp140.000 per kilogram.

Meskipun harga protein hewani menurun, harga beras—sebagai kebutuhan pokok utama masyarakat—masih tinggi. Beras premium tercatat dengan harga rata-rata Rp15.641 per kilogram, atau 4,97% lebih tinggi dibandingkan HET Rp14.900.

Beras medium juga mengalami kenaikan, dibanderol dengan harga rata-rata Rp13.807 per kilogram, atau 10,46% lebih tinggi dari HET Rp12.500.

Untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), harga rata-rata nasional tercatat Rp12.631 per kilogram, hanya sedikit lebih tinggi 1,05% dari HET nasional Rp12.500.

Hortikultura Beragam, Bawang Putih Melejit

Komoditas hortikultura lain seperti bawang merah masih berada dalam rentang bawah HAP nasional, dengan harga rata-rata Rp38.014 per kilogram, sesuai dengan HAP yang berada di kisaran Rp36.500 hingga Rp41.500.

Namun, bawang putih bonggol mengalami kenaikan signifikan. Harga rata-rata nasional mencapai Rp41.127 per kilogram, lebih tinggi 2,82% dibandingkan HAP Rp38.000–Rp40.000.

Waspada Jelang Libur Panjang

Kondisi harga yang berfluktuasi menjelang libur panjang memunculkan kekhawatiran akan inflasi pangan jangka pendek, terutama jika tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai di pasar.

Badan Pangan Nasional mengimbau seluruh pemerintah daerah dan pelaku distribusi pangan untuk terus melakukan pemantauan ketat terhadap pasokan dan harga di lapangan guna mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar.

Sementara itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan panic buying dan tetap berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan.

“Kestabilan harga dan pasokan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Koordinasi antara pusat dan daerah menjadi kunci dalam menjaga inflasi tetap terkendali, terutama jelang libur panjang yang rawan gejolak harga,” kata salah satu pejabat Badan Pangan Nasional dalam keterangan resminya.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB